Page 5 - KLIPINGBPPT09022019 (sore)
P. 5
"Semua data-data tersebut sudah tersedia di basis data Kependudukan Nasional yang akan dapat diakses. e-ID hanya akan berisi NIK terenkripsi atau indeks lain untuk mengakses basis data tersebut. Dengan sistim KTP-EL yang berlangsung saat ini, Indonesia sudah memiliki data kependudukan yang relatif sangat bersih dari duplikasi penduduk. Basis data ini akan menjadi landasan yang sangat penting dalam pelaksanaan e-ID," parparnya.
Baca juga: Rusak, Dispendukcapil Blitar Musnahkan Puluhan Ribu e-KTP
Meski demikian, gagasan ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Ada empat masalah yang perlu dibahas oleh Kemendagri, Kemenkominfo, BPPT, dan BSSN, yakni dasar hukum e-ID, pengamanan transmisi data serta integritas data, standar operasional prosedur pemberian dan penerimaan identitas elektronik, serta pengembangan aplikasi-aplikasi layanan publik yang kompatibel dengan e-ID.
Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) BPPT Michael A Purwoadi menyatakan pihaknya akan mencoba memberikan pandangan tentang aspek lain yang penting dalam pelayanan digital via e-ID. Dia optimistis, masyarakat nanti tak akan perlu lagi datang ke kantor layanan publik hanya untuk mengakses layanan publik, karena zaman sudah maju dan layanan bisa diakses menggunakan koneksi internet.
"Inilah tren saat ini yang memudahkan masyarakat kita dalam memperoleh pelayanan dari pemerintah," kata Michael.
Pada acara ini, BPPT meraih penghargaan dari Kemendagri berupa Penghargaan Dukcapil Kategori Khusus. Ini karena BPPT dinilai mendukung dan punya komitmen terhadap pengembangan sistem administrasi kependudukan. Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakhrulloh mewakili Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan penghargaan kepada BPPT.
(dnu/fai)