Page 5 - MAJALAHUPI_EDISIPON
P. 5

 Laporan Utama
 dosen yang telah terlatih, memiliki kapabilitas pelatihan tingkat provinsi, nasional, hingga internasional. Fasilitas unggulan melalui sport science yang UPI miliki juga semakin memudahkan dan memperkuat nilai tambah para atlet unggulan UPI. Sehingga, pendidikan dan prestasi dapat berjalan beriringan.
Sisi prestasi betul-betul dirasakan oleh
Kontingen Jawa Barat dalam gelaran PON XX
Tahun 2021, atlet kontingen asal UPI
‘menunjukkan taringnya’ dengan menjadi
salah satu penyumbang medali terbanyak.
Dekan FPOK menyampaikann bahwa
kontribusi ini merupakan kewajiban sebagai
bagian dari masyarakat Jawa Barat, FPOK terus
memberi dampak positif terhadap pencapaian
prestasi olahraga. Panggilan hati, panggilan
kewajiban menjadi titik tekan pernyataan
Dekan FPOK kepada Majalah UPI. Kegiatan
olahraga sendiri memang menjadi bagian
tidak terpisahkan bagi warga FPOK.
Pola pembinaan kepada atlet dimulai
dari masing-masing klub yang berkegiatan di
UPI. Sebagai catatan, bahwa atlet yang
berpartisipasi adalah kolaborasi mahasiswa
aktif UPI dan alumni UPI. Seluruhnya kemudian
dibina melalui pengurus tingkat provinsi dari
masing-masing cabang olahraga bersama
dengan KONI. KONI dalam tahap kemudian
mengelola olahraga prestasi melalui kerjasama
dengan UPI. Hal ini menjadi best practices
dalam pola pembinaan yang terstruktur,
menjadi bukti kuat bahwa Jawa Barat tetap
mempertahankan mottonya, ‘Jabar Juara’. Pelatihan tanpa dukungan finansial
tentu menjadi kekhawatiran besar setiap pembinaan olahraga, namun dalam cerita PON XX 2021 bagi kontingen UPI seluruhnya dapat dibiayai oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat yang disalurkan melalui KONI Jawa Barat kepada seluruh pengurus daerah setiap cabang olahraga.
Melalui sistem ini, kompensasi bagi para atlet
dan pelatih dapat tersalurkan secara maksimal. Sisi persiapan yang dilaksanakan UPI dalam
membina para atlet juara bukan berarti tidak menghadapi kendala. Kondisi pandemi Covid- 19 mengubah jadwal pertandingan yang seharusnya, membuat proses pelatihan menjadi terganggu, bahkan kerap tidak kondusif. Peraturan pencegahan protokol kesehatan menjadi rintangan bagi olahraga beregu, mengingat jumlah orang yang berkumpul amat sangat dibatasi. Kegiatan rutin seperti try out dan training camp menjadi terhambat.
Dekan FPOK menyampaikan bahwa
“Kewajiban FPOK untuk selalu berkiprah dan tentunya berkontribusi terhadap pencapaian prestasi olahraga di Provinsi Jawa Barat.”
   DR. H. RD. Boyke Mulyana
 Dekan FPOK UPI
MAJALAH UPI 5





























































   3   4   5   6   7