Page 181 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (z-lib.org)_Neat
P. 181
”Itu memang kewajibanku. Ik kom hier om orde te scheppen,” ka tanya.
Aku datang untuk membereskan.
Ia datang memang untuk membereskan kekacauan ini, dan ia per-
caya, sumber kekacauan pertama-tama datang dari Presiden Republik
sendiri, dan Wakil Presiden, dan para menteri dan orang-orang partai.
”Mereka menjual rakyat untuk romusha di zaman Jepang, kini mereka
menjual wilayah pada Belanda,” katanya. Satu-satunya kelompok
yang masih ia percaya adalah Partai Komunis Indonesia. Ia diterima
Partai secara terbuka, meskipun ia segera mem beberkan bahwa PKI
telah melakukan kesalahan-kesalahan prinsipil dalam arah perjuangan
mereka. Ia ingin merombaknya, dan mereka menyerahkan semua ke-
padanya, sang juru selamat yang baru datang dari Moskow ini. Sebulan
setelah kedatangannya, pem be ron takan akhirnya meletus di Madiun.
Ya, tentu saja orang-orang ko munis. Ia sendiri tak ada di sana waktu
itu, tapi ia akhirnya pergi ke sana untuk memberi dukungan moral.
Pem berontakan hanya berjalan seminggu dan ia jadi buron.
”Jadi di sinilah aku sekarang, menunggu liang kuburku selesai di-
gali.”
”Kau telah menempuh jalan yang tidak pendek,” kata Kliwon,
”masih ada waktu jika kau masih mau lari.”
”Aku telah mengalami dua kali pemberontakan, dan dua-duanya
gagal, itu cukup untuk membuatku tahu diri,” kata lelaki itu de ngan
kegetiran yang menyedihkan. ”Telah tiba waktunya bagiku untuk mati,
bahkan meskipun aku melarikan diri lagi, dengan cara apa pun mungkin
aku akan mati juga besok pagi.”
Kliwon sama sekali tak mengerti jalan pikirannya.
”Jika kau mati, segalanya berakhir,” kata bocah itu.
Kamerad Salim memejamkan mata dibuai angin malam yang me-
nerpa wajahnya. ”Telah datang giliranmu, Kamerad.”
Kamerad Salim mengakui bahwa ia bukan Marxis yang baik, bahwa
ia belum memahami semua teori kelasnya, tapi ia cukup yakin bahwa
ketidakadilan harus dilawan dengan cara apa pun. Tak ada Marxis di
negeri ini, katanya, yang ada adalah rakyat jelata yang kelaparan, be kerja
lebih banyak daripada penghasilan yang di per olehnya, yang ha rus mem-
bungkuk setiap muncul orang-orang gede, yang hanya tahu bahwa satu-
174
Cantik.indd 174 1/19/12 2:33 PM