Page 320 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (z-lib.org)_Neat
P. 320

menyadari Partai Komunis hanya meninggalkan sisa-sisa reputasinya
                 yang telah usang.
                    Bagaimanapun, tak semua dari mereka terbunuh. Beberapa di antara
                 mereka pada akhirnya menyerah dan dijebloskan ke dalam tahanan.
                 Baik di penjara-penjara kriminal maupun di tahanan militer. Sebagian
                 besar dibawa ke Bloedenkamp, penjara paling mengerikan di tengah
                 delta yang telah berdiri sejak masa kolonial. Entah apa yang akan ter-
                 jadi di antara mereka. Ada introgasi-introgasi yang memakan waktu
                 sampai berjam-jam dengan janji akan dilanjutkan keesokan harinya.
                 Sebagian dari mereka ternyata akhirnya harus mati juga di dalam
                 tahanan, oleh kelaparan atau pukulan popor senapan yang membuat
                 kepala mereka retak dan pemiliknya mati seketika. Mereka terus
                 memburu orang-orang komunis yang tersisa, untuk dibunuh maupun
                 ditahan, bahkan meskipun mereka telah melarikan diri ke hutan atau
                 tengah laut.
                    Di atas segalanya, Kamerad Kliwon merupakan orang yang paling
                 dicari.
                    Sang Shodancho membentuk pasukan khusus untuk me nang kap nya
                 hidup atau mati. Kamerad Kliwon masih duduk di beranda menunggu
                 koran-korannya penuh kesabaran, masih ditemani Adinda dan secang-
                 kir kopi. Tak ada siapa pun lagi di markas Partai Komunis kecuali
                 me reka. Ketika pasukan khusus itu datang, demi Tuhan, mereka tak
                 melihat kedua orang itu. Mereka masuk dan mengobrak-abrik segala
                 sesuatu, diikuti gerombolan orang-orang anti-komunis yang melempari
                 markas Partai dengan batu. Mereka menurunkan foto Karl Marx dan
                 membakarnya di pinggir jalan bersamaan dengan dibakarnya bendera
                 Partai. Mereka juga mencopot ornamen palu dan arit. Dari perpus-
                 takaan mereka mengeluarkan semua buku-buku dan membakarnya
                 pula di pinggir jalan, kecuali buku-buku silat yang diselamatkan Sang
                 Shodancho, ia memimpin sendiri pasukan tersebut, untuk kesenangan
                 sendiri. Buku-buku silat itu mencapai dua kardus dan langsung dimasuk-
                 kan ke dalam jeep. Semuanya terjadi di depan mata Kamerad Kliwon
                 dan Adinda yang kebingungan mengapa mereka tak melihat keduanya.
                    Kemudian mereka memburunya ke kuburan umum karena ada
                 orang yang melaporkan ia bersembunyi di sana. Tapi ketika didatangi

                                             313





        Cantik.indd   313                                                  1/19/12   2:33 PM
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325