Page 402 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (z-lib.org)_Neat
P. 402

tak memiliki keinginan datang ke rumah si tu kang jailangkung tersebut,
                 dan melakukannya lebih karena ke kha wa tiran pada sepupunya yang
                 memaksa untuk datang mengintrogasi si bocah Kinkin.
                    ”Jangan karena kau punya ilmu hitam maka kau bisa berbuat se suka
                 hatimu,” kata si gadis lagi.
                    ”Ilmu hitam sangatlah tidak berguna,” Kinkin berkata dengan ta-
                 ngan dikibaskan. ”Mereka memberimu kekuatan semu, palsu, dan arti-
                 f sial, dan tentu saja jahat. Cinta telah memberiku bukti bahwa cinta
                 merupakan kekuatan yang jauh lebih besar dari apa pun.”
                    Cinta tampaknya telah membuatnya keras kepala. Si gadis Ai tahu
                 itu, dan sesungguhnya ia tak ingin menghalanginya untuk mencintai
                 Rengganis Si Cantik. Yang membuatnya datang ke rumah itu tak lebih
                 dari naluri dasarnya untuk melindungi Si Cantik dari apa pun, dan ia
                 merasa ada sesuatu yang tak beres dengan rencana perkawinan itu. Ia
                 berdiri dan meraih tangan Krisan untuk segera pergi dari sana, namun
                 sebelum beranjak ia menoleh pada Kinkin dan berkata secara tiba-tiba.
                    ”Cintailah Si Cantik dari hatimu yang terdalam,” katanya sungguh-
                 sung guh bagaikan nasihat seorang ibu pada menantu di hari per kawinan.
                    Kinkin mengangguk penuh keyakinan.
                    ”Tentu.”
                    ”Namun jika terbukti bahwa cintamu bertepuk sebelah tangan dan
                 sahabatku yang cantik tak pernah menginginkanmu, tak akan ku biar-
                 kan siapa pun mengawinkan kalian berdua,” kata Ai dengan nada
                 se di kit penuh ancaman. ”Aku telah ditakdirkan untuk men jaganya
                 tetap bahagia.”
                    Ketegasan suaranya telah sering membuat orang tak berdaya me-
                 mandang matanya, maka itu pula yang membuat Kinkin me nun dukkan
                 wajahnya.
                    ”Tapi,” kata si bocah Kinkin. ”Bahkan ayahnya telah menerima
                 la maranku untuk mengawininya.”
                    ”Bahkan,” kata si gadis. Ia kembali mengulang bahwa ia tak akan
                 mem  biarkan siapa pun mengawinkan Si Cantik di luar kehendaknya
                 sen diri. ”Bahkan jika ayahnya telah mengizinkan kalian saling me nga-
                 wini.”
                    Ai tak memberikan bocah itu kesempatan untuk mengatakan apa

                                             395





        Cantik.indd   395                                                  1/19/12   2:33 PM
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407