Page 104 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 104

b. Kaidah Kebahasaan dalam Sebuah Teks Cerita Fabel

                       Kaidah  kebahasaan  atau  yang  pada  umumnya  disebut  sebagai  unsur  kebahasaan
                   adalah  ciri  dari  bahasa  yang  dipakai  dalam  sebuah  teks  misalnya cerita  fabel.  Adapun
                   sedikit pembahasan mengenai kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan dari teks cerita
                   fabel sebagai berikut.

                   1. Kata Kerja
                       Salah satu unsur atau kaidah kebahasaan dalam suatu teks cerita fabel yaitu adanya
                   kata  kerja.  Kata  kerja  dalam  sebuah  cerita  fabel  dikelompokkan  menjadi  2  kelompok
                   yaitu Kata Kerja Aktif Intransitif dan Kata Kerja Aktif Transitif.
                   1)  Kata  Kerja  Intransitif  merupakan  suatu  kata  kerja  yang  tidak  perlu  adanya  objek
                       dalam suatu kalimat, contohnya diam.
                   2)  Kata  Kerja  Transitif  merupakan  suatu  kata  kerja  yang  perlu  adanya  objek  dalam
                       sebuah kalimat, contohnya memegang dan mengangkat.

                   2. Penggunaan Kata Sandang Sang dan Si

                       Di suatu teks cerita fabel pada umumnya terdapat penggunaan kata sandang sang dan
                   si. Beberapa contoh penggunaan kata sandang sang dan si sebagai berikut.
                   1)  Si  ayam  sedang  berkeliling  hutan  sambil  memberikan  salam  kepada  binatang-
                       binatang lain yang berada di hutan.
                   2)  Sang gajah telah mengejek tikus yang memiliki paras wajah yang buruk.
                   3)  Si tikus hanya terdiam saja mendengar ejekan dari gajah.

                   3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu

                       Di dalam sebuah teks cerita fabel pada umumnya memakai kata keterangan waktu dan
                   kata keterangan tempat agar menghidupkan suasana. Dan untuk keterangan tempat pada
                   umumnya dipakai kata depan di dan keterangan waktu pada umumnya dipakai kata depan
                   pada atau kata yang memberikan informasi waktu. Seperti:

                   1)  Diceritakan pada suatu hari yang indah terdapat seekor monyet berkeliling di hutan.
                   2)  Kamu hanya dapat memakan makanan berada di batang pohon itu.
                   3)  Si  monyet  mengangkat  sebuah  batang  pohon  dan  menurunkannya  di  tempat  yang
                       aman.
                   4)  Penggunaan Kata Hubung Kemudian, Lalu dan Akhirnya
                   Kata  kemudian  dan  lalu  mempunyai  makna  yang  sama.  Kata  itu  dipakai  sebagai
                   penghubung antarkalimat. Kata akhirnya pada umumnya dipakai untuk mengakhiri dan
                   menyimpulkan informasi dalam teks atau dalam paragraf.

                   Misalkan:

                   1)  Lalu, sang kucing memegang batang pohon itu.
                   2)  Akhirnya, sang kupu-kupu berjanji untuk tidak akan lagi menghina seluruh makhluk
                       ciptaan Tuhan yang ada di hutan itu.
                   3)  Kemudian,  sang  macan  mengucapkan  terima  kasih  kepada  si  gajah  karena  telah
                       menyelamatkan nyawanya.

                                                           Sumber:https://www.uniqpost.com/cerita-fabel/





                                                                                                                104
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109