Page 17 - IPA 9 - Teknologi Ramah Lingkungan
P. 17
Cara kerja pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah dengan
mengonversikan energi potensial air yang telah tertampung di
waduk menjadi energi kinetik dengan mengalirkan air melalui pipa
pesat. Air ini akan memutar turbin. Terdapat shaft yang disambung
di antara turbin dengan generator. Jadi, ketika turbin bergerak
maka akan menyebabkan rotor pada generator ikut bergerak
berputar. Di bagian rotor terdapat magnet yang dapat
membangkitkan beda potensial dari kawat kumparan. Hal inilah
yang kemudian, energi listrik akan dihasilkan.
Walaupun PLTA menggunakan sumber daya air dan tidak
menghasilkan gas CO yang dapat mencemari lingkungan, PLTA
2
juga memiliki kekurangan yaitu dapat mengubah bentang alam
secara drastis. Pembangunan PLTA membutuhkan pembebasan
lahan yang luas. Pembangunan PLTA perlu memerhatikan pola
migrasi spesies ikan yang hidup pada aliran sungai tempat
bendungan PLTA. Jika tidak, maka akan mengganggu kelestarian
ikan tertentu. Seperti pada bendungan PLTA Poso yang memutus
alur migrasi ikan sidat. Anak-anak ikan sidat menetas di laut,
kemudian bermigrasi menuju ke Danau Poso. Anak ikan sidat ini
akan tertahan di bendungan PLTA dan tidak bisa menuju Danau
Poso.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Ombak juga bisa digunakan sebagai pembangkit listrik. Caranya
yaitu dengan membangun bendungan melintasi bibir pantai dan
muara untuk mengambil energi pada aliran laut tersebut.