Page 223 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 223
“Wahai engkau malam..., cepatlah
datang..., mendekatlah dan rengkuh jiwaku
bersama dingin dan sunyinya tiupan udara mu,
kau kan bawa diriku pergi menembus kegelapan
ini, meniupnya laksana bunga kapas yang
melayang ringan diantara kabut suram”
“Wahai
engkau
angin..., datanglah
bersama maut yang kuharapkan, berkati pisau
ini dan singkirkan keraguan yang tersisa saat
kumulai menghujam dadaku dan menghentikan
detak keindahan dari jantungku”.
“Wahai
engkau
alam..., telah kau
hamparkan tempat tidur kematianku..., tunggu
aku sesaat sampai hembusan nafasku yang
terakhir lewat, karena aku akan segera berbaring
diatasnya bersama jasad yang kan kutinggal
untukmu”.
“Selamat tinggal semua yang terkasihi...,
aku akan pergi sebelum hujan turun dan
memercikkan butiran airnya pada jiwaku, yang