Page 240 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 240
Dihirupnya dalam tiap hela nafasnya
Walau udara berbaur kabut hitam,
Dilepaskannya dengan penuh
‘penghayatan’
Tapi ketenangan masih menolaknya.
Sesak nafas dalam dada,
Mengiringinya tanpa jenuh,
Menghantui tiap kibasan dayungnya
Bagai bayangan yang tak terpisahkan.
“Allahumma innii as’aluka
nafsan muth-ma-‘innatan”,
“Ya Allah, sesungguhnya
Aku memohon kepada-Mu
Jiwa yang tenang”,
Do’a Mbran.