Page 264 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 264

sering tidak bersahabat lagi seperti hujan
berangin kencang disertai gelombang besar, arus
sungai yang sangat deras ketika air pasang serta
kapal dan tongkang batu bara yang sering
melintas di sini, merupakan bahaya yang bisa
saja mengancam mereka setiap saat.”
Sa’at itu
Mbran
hanya
terdiam
mendengar penuturan istrinya itu. Mbran
teringat, kejadian di bulan puasa kemarin,
rumah lanting Amang Ijuh tetangga sebelah
kanan
mereka, hangus
terbakar
akibat
meledaknya sebuah kapal penarik tongkang yang
sedang bertambat di lanting Amang Ijuh.
Kejadian itu hampir saja menghanguskan
lanting mereka pula. Untung saja Mbran dan
beberapa tetangga dengan sigap memadamkan
api. Setelah kejadian itu, Amang Ijuh sekeluarga
pindah ke Kuin Selatan.
Kalau dua tahun yang lalu, masih ada
enam rumah lanting di sini tetapi sekarang cuma
tersisa dua buah yaitu lanting yang disewa








































































   262   263   264   265   266