Page 38 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 38
sudah Standby dihaluan Jukung setelah ia yakin
tali itu sudah terikat kuat.
“Kenapa lagi Jukung kita Mbran....ada
apa lagi”, Teriak Juragan Jumadar kesal
terbangun oleh bising suara awak perahunya.
Mereka baru sadar kalau mereka tadi
malam tertidur lelap bersama satu teman
siluman yang tergantung tepat diatas ranting
pada bubungan jukung. Rupanya Jukung tiung itu
tertambat pada pohon tempat masyarakat
setempat memakamkan mayat yang dibungkus
dengan anyaman tikar dan digantungkan di
dahan pohon. Kuburan orang Biaju atau Ngaju
tidak didalam tanah seperti layaknya suku lain,
ketika Pertama Meninggal (Penguburan Tahap
Pertama / Primer) mereka akan dimakamkan di
dalam wadah anyaman tikar yang digantungkan
pada pohon besar dipinggir kali. Kemudian
setelah beberapa tahun bungkusan anyaman
tikar itu dibuka kembali lalu tulang belulang si
mati di doakan lalu disimpan didalam kotak