Page 64 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 64
dari jualannya beberapa hari terakhir dan barang
dagagannya bertambah banyak dan lengkap tapi
belum komplit benar.
“Mbran”, sapa Musyawarah sipengumpul
barang bekas,“Kok terlambat lagi..emangnya lagi
rame jualannya?”tuh udah ada yang nempatin”.
Mbran hanya bisa mengusap dadanya, ia diam
saja sambil berlalu dan duduk dibawah tiang
Listrik sebelah tempat tidur emperannya yang
selama kurang lebih tiga bulan ini pengganti
rumah kajang reotnya di kampung.
“Percuma aku nyari tempat lain jauh2”,
“disini ajalah” pikirnya, karna ia tahu persis kalau
sudah larut malam gini, semua emperan toko
sepanjang Pasar Lima sudah di tempati orang.
Dihamparnya tikar purun, bersandarkan
pada tiang listrik, Mbran membujur menutup
kelopak matanya yang sudah ngantuk berat.
“Jarum tangan belum ada............,benang warna
kuning belum ada........,tusuk gigi, kuit pembersih
telinga, kapur barus........dan.......dan.....apalagi