Page 55 - 1st Sound Allah adzim Pusara Lebu Raya Anak
P. 55
dagangpun melaju, tapi Mbran menatap
kebelakang, sambil matanya memandang syahdu
pada onggokan tanah merah yang setia
menunggunya di halaman gubuk itu.
”Walau
jasadmu
terbelenggu di
onggokan tanah itu Ibu...Tapi Arwahmu selalu
menyertaiku....kemanapun aku pergi”, ujar suara
hatinya.
Delapanbelas jam perjalanan mengarungi
Sungai Barito, tak melelahkan Mbran sedikitpun,
walau ia hanya tidur ayam diatas doc kapal
berbantal karung tepung goninya dan tanpa alas.
Syukur Mbran mendapat tumpangan dan makan
gratis, sebagai
imbalan
jerih
payahnya
mencucikan piring dan cangkir para awak kapal
dan membantu mereka memasak.