Page 8 - Materi ajar Farmakologi-Obat ANTIEMETIKA-Gita Permata Sari
P. 8

selama pembedahan dan dari khemoreseptor pada mukosa traktus gastrointestinal bagian atas yang dipicu

               oleh adanya zat berbahaya dalam lumen.

               e.Sistem spinoretikuler (menginduksi mual akibat trauma fisik)
               f.Nukleus traktus solitarius (merupakan arkus reflek dari reflek muntah)


                           3.2 Anti emetik



                               Antiemetik  adalah  obat  yang  digunakan  untuk  mengurangi  atau
                               menghilangkan perasaan mual dan muntah. Muntah dapat disebabkan oleh

                               beberapa faktor, antara lain:

                               1.  Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya

                                   kerusakan  mukosa  lambung-usus,  makanan  yang  tidak  cocok,
                                   hepatitis, dan lain-lain.


                                   Rangsangan  tidak  langsung  melalui  chemoreseptortrigger  zone
                                   (CTZ)  Rangsangan  disebabkan  oleh  obat-obatan  tertentu  (seperti

                                   tetrasiklin,  digoksin,  estrogen,  morfin),  gangguan  keseimbangan
                                   dalam  labirin gangguan metabolisme (seperti asidosis, uremia, tidak

                                   stabilnya hormon estrogen pada wanita hamil)

                               2.  Rangsangan melalui kulit korteks (korteksserebrum) dengan melihat,

                                   membau, dan merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.


                              3.3 Penggunaan Anti emetik



                            Antiemetik diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut:

                             1.  Mabuk perjalanan (motion sickness)



                             2.  Mabuk kehamilan (morning sickness)


                             3.  Mual  atau  muntah  yang  disebabkan  penyakit  tertentu,  seperti  pada

                                pengobatan dengan radiasi atau obat sitostatika.









                                                                                                                       6
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13