Page 130 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 130
116
sejarah tamadun islam 2
dan merasa bahwa karya-karya bangunan di negara asal mereka perlu diangkat sebagai salah satu aliran arsitektur. Semenjak itu juga, banyak arsitektur Muslim di negara mereka mencoba menambahkan unsur-unsur Islam ke dalam desain arsitektur mereka.113
Fenomena tersebut muncul dari usaha atas dana pemerintah kepada pakar-pakar arsitektur di negara Turki dan Iran untuk mendemonstrasikan arsitektur sebagai identitas kebangsaan.114
Selain usaha yang bersifat kebangsaan, terdapat ulasan lain tentang arsitektur Islam yang berusaha mengajukan tesis kesejagatan yang dibawa oleh karya-karya bangunan yang melambangkan kesufian yang tinggi bersifat transendental.115
Sebagai tanggapan bersifat anti penjajahan, arsitek Muslim yang tidak merasa puas dengan meminjam unsur-unsur peradaban Barat ke dalam seni bangunan yang mereka desain, mereka menggantikannya dengan elemen-elemen Islam. Usaha tersebut dikaitkan dengan gerakan kemerdekaan dari kaum penjajah dan kembali kepada tradisi Islam termasuk di dalamnya bidang arsitektur. Hal ini menunjukkan suatu fenomena di mana seni dan arsitektur bangunan Islam tidak pernah mati.116
Kembali menemukan nafasnya, elemen-elemen dan komponen- komponen arsitektur Islam seperti halaman, saluran pendingin ruangan dan kubah disertakan lagi dalam desain bangunan. Usaha tersebut sebagian dari penggalian kembali identitas bangsa yang telah tertimbun lama di dalam lipatan sejarah akibat dari penjajahan.117
113 Ibid, hlm. 4.
114 Ibid.
115 Ibid.
116 Nasser Rabbat, What is Islamic Architecture Anyway?, hlm. 7. 117 Ibid.