Page 128 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 128

 114
sejarah tamadun islam 2
Prinsip kulminasi: Yaitu aturan dalam arsitektur Islam di mana setiap elemennya memiliki puncak yang menjadi akhir estetika dan menambah keindahan dari suatu elemen arsitektur atau menjadi pusat estetika seperti air pancuran.
2 Bangunan-Bangunan Pemerintah
Selain masjid, terdapat bangunan-bangunan lain yang jarang diketahui telah dicatatkan oleh sejarah peradaban Islam yang memiliki ciri dan tujuan yang penting. Salah satu dari bangunan tersebut adalah ribāth, ia wujud semenjak abad kedelapan Masehi. Bangunan ini adalah tempat kediaman para perwira dan prajurit tentara untuk menjaga wilayah perbatasan di bawah pemerintahan Islam, mereka disebut sebagai murabithīn, sedangkan bangunan yang mereka diami adalah ribāth. Terdapat beberapa peninggalan dari jenis bangunan ini di Anatolia, Asia Tengah dan Afrika Utara. Satu-satunya yang dapat dilestarikan sehingga kini adalah bangunan ribāth di daerah Susah di Tunisia. Bangunan tersebut terdiri dari bangunan persegi empat yang dikelilingi dengan dinding tebal dengan satu pintu masuk dan halaman utama. Ia terdiri dari dua lantai untuk kamar pribadi dan ruangan umum.
Kemunculan bangunan-bangunan pada periode pertama peradaban Islam berfungsi untuk menjalankan aktivitas-aktivitas politik dan ekonomi yang ditunjang oleh tiga faktor. Yang pertama adalah keberbagaian ide, kepakaran dan kekayaan umat Islam yang hidup di wilayah Suria dan Irak. Faktor kedua, peradaban Islam memberikan perhatian penuh kepada kehidupan perkotaan dan aktivitas perdagangan. Faktor ketiga, dunia semakin menyatu ke dalam satu budaya global.
Pemerintahan dan perdagangan telah mempengaruhi bagaimana tata kota dan bangunan diselenggarakan. Salah satu bangunan pemerintahan yang dimaksud adalah Istana. Menurut kajian, terdapat tiga jenis struktur bangunan Istana pada era pemerintahan Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyyah. Yang pertama adalah kompleks Istana yang dibangun di luar kota yang terdiri dari sepuluh kompleks yang ditemukan di Suria,
14



























































































   126   127   128   129   130