Page 127 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 127
9
10
11
12
13
Prinsip kontras: Arsitektur Islam juga terkadang mengetengahkan elemen bangunan yang kontras dari elemen-elemen yang lain untuk menampilkan ritme yang berbeda bagi yang melihatnya. Misalnya elemen menara akan kelihatan kontras dari elemen-elemen yang lainnya agar menjadi pusat perhatian seluruh warga kota.
Prinsip variasi: Prinsip ini hampir sama dengan prinsip kontras. Jika prinsip kontras membawa kepada kekaguman kepada yang melihatnya secara serta merta, sedangkan prinsip variasi membawa orang yang menyaksikannya kepada perubahan yang perlahan.
Prinsip keteraturan: Prinsip ini terpancar dari prinsip kesamaan dan prinsip harmoni yang akhirnya melahirkan keteraturan bangunan dari segala aspek yang dimulai dari perancangan sehingga kepada permukaan dan wajah depan bangunan yang diikat dengan prinsip keteraturan.
Prinsip keteraturan dalam ketidakteraturan: Prinsip ini terungkap setelah bangunan utama kota seperti masjid selesai pembangunannya, letaknya yang strategis yang mengikat keperluan-keperluan masyarakat yang lainnya seperti bazar, madrasah, dan lain sebagainya. Dengan itu bermunculan jalan-jalan yang tidak direncanakan sebelumnya.
Prinsip ketenangan: Yaitu pada pertama kali sampai ke bangunan masjid, pengunjung disambut oleh laluan yang sempit dan tidak bercahaya, setelah bergerak beberapa saat menuju ke bangunan utama, tiba-tiba disambut dengan ruangan yang luas yang memberikan perasaan disambut dengan kelapangan.
sejarah tamadun islam 2
113