Page 120 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 120
unakan bahasa yang mudah dipahami, bertutur kata
lembut dan menyesuaikan dengan kapasitas audiens.
Esensi dakwah tersebut yang kemudian diadopsi oleh
para wali dan penerusnya dalam menerapkan dakwah
Islam Nusantara. Dakwah Islam dengan konsep
rahmatan lil alamin berpegang pada prinsip “merasuk
tanpa menusuk, mengubah tanpa marah. Konsep
dakwah Islamiyah dengan rahmatan lil alamin ini
menggunakan prinsip “Islam ramah, bukan Islam
marah. Dakwah Islamiyah dengan konsep rahmatan
lil alamin yang ramah tersebut didasarkan pada Q.S An
Nahl 125 yang berbunyi, “Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.” 90
. Alih-alih. mengkafirkan. pihak. lain. atau.
menghakimi umat sebagai pendosa, alangkah
baiknya apabila dakwah Islamiyah memuat
substansi-substansi positif seperti: kehebatan dan
kesempurnaan ajaran islam (kaffah), perbedaan dan
kesamaan adalah sunnatullah, kedamaian dalam
tatanan sosial-budaya-politik, pentingnya saling
tolong menolong, perbaikan kualitas umat Islam
dan bagaimana mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Rahmatan lil’alamin” merupakan watak
90 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hlm 104
Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer • 111