Page 62 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 62
lebih dari satu itu berbeda-beda, keragaman, dan
bahkan tak dapat disamakan. Sejalan dengan konsep
pluralitas muncul pula konsep pluralisme yang isinya
hampir sama membahas tentang kemajemukan dan
keragaman. 43
Pluralitas (ta’addud plurality) merupakan sebuah
fakta adanya keanekaragamandalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam tataran sejarah pluralitas
merupakan sunnatullah dan sebuah kenyataan
aksiomatis (yang tak bisa dibantah) dalam kehidupan
bermasyarakat. Pluralitas merupakan pemberian
terbesar Allah SWT kepada segenap makhluk bumi,
di.mana.Allah.SWT.berfirman.dalam.Surat.Ar-Rum.
ayat 22:
ِ
ِ
ِ
ُ َ ِ
ْن
َ ْن
فلت ْن خا َ و ِ ضرلا َ و تومسلا ُ قل َ خ هتيٰا نم َ و
ْن
ٰ
ْن
ٰ ٰ َّا
ۗ ُ
ِ
ِ ِ ْن ِّ ٍ ٰ َ َ ِ ٰ ْن
ُ ِ ِ ْن َ
َ ْن يملعلل تيل كلذ ِ ف َّا نا مكِ ناوْ لَ او مكتَنسلا
ٰ
ٰ
ْ َ َ ْن
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan- Nya
ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada
yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi orang- orang yang Mengetahui. (QS. Ar-Ruum :
22)
Ayat di atas menerangkan tentang pluralitas
dalam ruang lingkup persaudaraan manusia.
Perbedaan bersuku- suku, bahasa, dan berbangsa
43 Kayo Pahlawan, Khatib, Manajemen Dakwah Dari Dakwah
Konvensional Menuju Dakwah Profesional, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm 31
Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer • 53