Page 446 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 446

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Perlawanan  yang  tidak  kalah  hebatnya  dilakukan  oleh  Laskar
                GERAM  di  Ngabang  kabupaten    Landak.  Demi  mempertahankan
                kemerdekaan  Indonesia,  telah  gugur  para  suhada  di  medan  perang
                yang berjumlah 38 orang, dihukum tembak 1 orang, kurang lebih 300
                orang  ditawan  di  penjara  di    Pontianak,  Cipinang,  dan  Nusa
                Kambangan.  Para  pejuang  dari  Ngabang  ini  tertangkap  dari  berbagai
                peritiwa  pemberontakan  melawan  Belanda.  Peristiwa-peristiwa  itu
                adalah: (1) peristiwa 10 Oktober 1946 (menyerang tangsi militer, rumah
                Controleur dan pos polisi); (2) peristiwa Sengah Temila pada 11 dan 12
                Oktober yang dipimpin Bardan Nadi (menghadang serdadu belanda di
                sepanjang  jalan  Ngabang  sampai  Sebadu  dan  dari  Ngabang  sampai
                Sidas);  (3)    Pertempuran  Sidas  dipimpim  Bardan  Nadi  dan  Pa’  Kasih
                tanggal 29 Oktober 1946, di mana dalam pertempuran ini telah gugur
                para pejuang sebanyak 23 Orang, termasuk seorang panglima Dayak Pa’
                Kasih;  (4)  Peritiwa  Menyuke  pimpinan  Bunyamin  dan  A  karim  pada
                tanggal 10 Oktober 1946 (menyerang penguasa Belanda di Kecamatan
                Menyuke);  dan  (5)  Pertempuran  di  Kampung  Ambarang  tanggal  15
                Oktober  1946.  Semua  perlawanan  itu  mengorbankan  harta  benda,
                bahkan  nyawa  para  pejuang  kita,  tetapi  tidak  sedikit  yang  menjadi
                pengkhianat  sehingga  sering  menggagalkan  perlawanan  yang  sudah
                direncanakan oleh para pejuang.

                        Perjuangan rakyat Ketapang untuk mengusir Belanda dilakukan
                dalam  beberapa  perlawanan,  di  antaranya  adalah:  (1)  Tanggal  12
                Desember  1945  perjuangan  yang  dipimpin  oleh  Abdul  Rahim  Galeng
                untuk menyerang markas Belanda di Kedawangan; (2)  Ekspedisi Rahadi
                Usman  untuk  menyerang  Tangsi  militer  Belanda  yang  direncanakan
                pada  tanggal  8  Desenber  1945.  Tetapi  sebelum  hal  itu  terjadi  justru
                Rahadi  Usman  beserta  rombongannya  mendapat  serangan  mendadak
                dari Belanda di markas Air Besar sehingga Rahadi Usman gugur dalam
                medan perang; (3) Ekspedisi ke 2 datang dari Jawa pimpinan pejuang
                dari  Kalimantan  Barat,  yaitu  Letnan  Mazwar  dan  Ahmad  zaidi  Adrus
                pada  bulan  Januarai  1946.  Ekspedisi  lain  pasukan  Sabibillah  yang
                dipimpin oleh Husin Hamzah dan Firmansyah pada tanggal 2 Pebruari
                1946.  Perjuangan  rakyat  Ketapang  melahirkan  para  pejuang  yang
                terbaik  yang  dimiliki  oleh  Kalimantan  Barat  yang  rela  mengorbankan
                nyawa demi mempertahankan kemerdekaan.
                           Begitupun  Rakyat  Dayak  pada  dasarnya  tetap  menginginkan
                kemerdekaan  agar  dapat  mengatur  wilayah  mereka  sendiri.  Dengan
                kedatangan NICA yang menguasai kembali daerah mereka, maka rakyat



                434
   441   442   443   444   445   446   447   448   449   450   451