Page 301 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 301
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
5. Ibnu Wahyudi, MA
Lahir di Ampel, Boyolali pada 24 Juni 1958, merupakan
sastrawan yang telah menulis kumpulan puisi dan prosa mini,
antara lain Ketika CInta (2009), Nama Yang Mendera (2010).
Buku Masih Bersama Musim (2005) terpilih dalam 10 besar
penghargaan Khatulistiwa Literrary Award tahun 2005.
Aktivitas beliau saat ini adalah mengajar di Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya UI, Universitas Multimedia Nusantara,
dan Prasetya Mulya Bussiness School.
6. Saleh As’Ad Djamhari
Semasa aktif sebagai tentara, beliau pernah menjabat sebagai
Kepala Pusat Sejarah TNI. Beberapa buku yang ditulisnya antara
lain Ichtisar Sedjarah Perjuangan ABRI: 1945-sekarang (1971),
Strategi Menjinakkan Diponegoro : Stelsel Benteng 1827-1830,
Perjalanan Seorang Prajurit Pejuang dan Profesional : Memoar
Jenderal TNI (Purn.) Soemitro (1999), Markas Besar Komando
Djawa (1967), Monumen Perjuangan Daerah Kalimantan Barat
(Saleh As’Ad Djamhari, dkk, 1987). Aktivitas beliau sekarang
adalah mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia,
Jurusan Sejarah.
7. Prof. Dr. Susanto Zuhdi
Guru Besar pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia ini lahir di Banyumas, Pada 04 April 1953. Ia alumnus
Fakultas Sastra UI Jurusan Sejarah (1979). Kemudian meraih
gelar Master dari Prog. Studi Sejarah Program Pascasarjana UI
(1991) dan gelar Doktor dari Program Pascasarjana UI Prog.
Studi Sejarah (23/10/99). Ia mengajar pada Program
Pascasarjana UI Studi Ilmu Sejarah.
Karya-karya ilmiah di bidang penelitian antara lain:
Beberapa Pokok Pikiran tentang Penyempurnaan Kurikulum
Mata Pelajaran Sejarah, artikel pada Jurnal pendidikan dan
Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm.
81--92, Jakarta, Oktober 1999 ISSN: 0215-2673; Keterasingan
Sosial Pengungsi Buton, artikel pada Kumpulan Makalah
Diskusi Sejarah Lokal, Hlm.193--208, Sub Tema: Konflik
Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya 293