Page 272 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 272

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            sesuai  dengan  contoh  tersebut.  Lalu  guru  akan  memberitahukan
            muridnya  apa  yang  harus  dilakukan  sehubungan  dengan  hal  itu
            dan waktu pemberitahuan. Jika ada banyak hal yang diberitahukan,
            murid dapat menyampaikannya sekaligus. Setelah selang waktu lima
            varsha sejak sang murid menguasai Vinaya, dia diperkenankan hidup
            terpisah dari Upadhyaya-nya. Kemudian dia dapat berkumpul dengan
            orang-orang dan melakukan hal-hal lainnya. Namun dia harus berada
            di  bawah  pengawasan  beberapa  guru  ke  mana  pun  dia  pergi.  Hal
            ini berlangsung selama 10 musim hujan (Skt. varsha), yakni sampai
            dia  mampu  memahami  Vinaya.  Maksud  baik  Mahamuni  adalah
            menghantarkan  seseorang  pada  tahap  ini.  Jika  seorang  biksu  tidak
            mengerti Vinaya, dia harus berada di bawah pengawasan orang lain
            selama hidupnya. Jika tidak ada guru agung yang dapat diandalkan, dia
            harus berada di bawah pengawasan asisten guru. Dalam hal ini, murid
            haruslah  melakukan  penghormatan  karena  dia  tak  berkesempatan
            memberi  hormat  kepada  gurunya  di  pagi  hari,  atau  menanyakan
            kesehatannya, karena dia harus bertindak sesuai dengan Vinaya yang
            tidak dia kenal. Dan bahkan jika dia perlu memberitahukan sesuatu,
            bagaimana dia dapat melakukannya jika dia sendiri tidak mengerti
            caranya.  Kadang-kadang  dia  menerima  petunjuk  dari  asisten  guru
            di pagi hari dan sore hari. Meskipun asisten guru mengajarkannya,
            makna  dari  teks  Vinaya  mungkin  tidak  dipahami  sebagaimana
            mestinya. Karena jika orang yang membuat pengakuan (yaitu murid)
            tidak bisa menyampaikan maksudnya secara benar, bagaimana orang
            yang menjawab (yaitu guru) bisa memberikan petunjuk yang tepat.
            Oleh karena itu, pengakuan sepenuhnya tidak terjadi. Tapi kelalaian
            telah  menjadi  kebiasaan  sejak  dulu.  Karena  mengikuti  cara  yang
            mudah, orang-orang tidak mau merepotkan diri mematuhi Dharma.

                 Jika  praktik  kita  sesuai  dengan  ajaran  Buddha,  maka
            keberlangsungan  Dharma  tak  akan  pernah  terputus.  Jika  aturan-
            aturan dianggap remeh, apalagi yang dianggap berharga? Oleh karena
            itu, dikatakan dalam teks Vinaya: ‘Lebih baik menjadi seorang tukang






                                            258
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277