Page 2 - FLIPBOOKECOLOGY
P. 2
GAMBARAN ISI FLIPBOOK
Desain
Terdapat 4 sub bab pada Flipbook ini, masing-masing sub bab
memiliki tema desain yang berbeda. Hal tersebut bertujuan untuk
menambah minat baca peserta didik, agar tidak mudah bosan.
Berbasis Literasi Sains Berbasis Literasi Sains Berbasis Literasi Sains Berbasis Literasi Sains
SUB BAB 1. SUB BAB 2. SUB BAB 3. SUB BAB 4.
KOMPONEN-KOMPONEN INTERAKSI DALAM ALIRAN DAUR
EKOSISTEM EKOSISTEM ENERGI BIOGEOKIMIA
Sumber: NationalGeographic.co.id
Sumber: velascoindonesia.com Sumber: bobo.id Sumber: Liputan 6
Semut dan Pohon Akasia
Krustasea dan Perannya dalam Ekosistem Terumbu Karang Kebakaran Hutan di Indonesia Hujan Asam
Spesies pohon akasia tanduk sapi mempunyai duri berlubang yang menampung semut
Krustasea merupakan kelompok biota laut yang banyak dijumpai di perairan dan penyengat dari genus pseudomyrmex. Semut penyengat tersebut memakan gula yang Pada tahun 1997/98, Indonesia mengalami kebakaran hutan paling parah di seluruh Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
memiliki nilai ekonomis serta peran yang cukup penting di ekosistem terumbu karang dihasilkan oleh kelenjar nectar pada pohon. Pohon akasia diuntungkan karena dilindungi dunia. Terdapat 9 provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan yang paling parah bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur
dengan kontribusi sekitar 20% dari semua jenis invertebrata. Krustasea yang berperan dari serangan serangga lain seperti ulat. Telah dibuktikan bahwa pohon akasia yang tidak di pulau Kalimantan dan Sumatera. Menurut BAPPENAS total lahan yang terbakar dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air
dalam ekosistem terumbu karang antara lain, kepiting batu termasuk suku Xanthidae, didiami semut lebih mudah diserang dan dilukai serangga lainnya, jika dibandingkan sekitar 9,75 juta ha. Kebakaran hutan sangat berpengaruh terhadap kondisi flora dan untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh
Tetraliidae dan Trapezidae. Kepiting batu mendapat perlindungan dan makanan yang dengan pohon yang dihuni koloni semut. Dalam sebuah eksperimen diamati bahwa fauna. Hal tersebut akan kalian pelajari pada sub bab ini! bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadarkeasaman
melekat pada polip-polip karang, sedangkan polip karang akan bertumbuh dengan tumbuhan liar yang tumbuh berdiameter 40 cm dari pohon akasia diserang oleh, dimakan tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
cepat karena bantuan capit dan kaki-kaki kepiting batu yang berjalan disekitar polip. dan diinjak-injak sampai hancur. Para ilmuwan sampai pada kesimpulan berikut: semut
disewa oleh pohon akasia sebagai “tentara khusus”
Jurnal lengkap: oseanografi.lipi.go.id Simak video berikut: natgeographic Artikel lengkap: www.cifor.org Ayo bermain game! Kunjungi web berikut: KibaKumba.com
Blue-Formal Book Green-Natural Book Orange-Retro Book Red-Abstrak Book
Fitur
Terdapat 6 fitur pada Flipbook ini, yaitu:
POIN (Pojok Informasi), berisi link dari web atau artikel
yang dapat dikunjungi untuk menambah informasi terkait
P O I N
(Pojok Informasi)
materi yang sedang dipelajari;
KOFI (Kolom Aktifitas), merupakan tugas yang dikerjakan
K O F I
peserta didik untuk melatih pemahaman materi.
(Kolom Aktifitas)
ART BIO (Artikel Biologi), merupakan artikel singkat
ART BIO
(Artikel Biologi)
yang langsung ditampilkan pada Flip book.
QUOBI (Quotes Biology), berisi kalimat untuk
QUOBI
(Quotes Biologi)
memotivasi peserta didik.
BIOMA (Biology My Adventure), berisi kegiatan
BIOMA
(Biology My Adventure)
pengamatan dan mencari informasi..
MINI LAB (Mini Laboratorium), berisi praktikum untuk
MINI LAB melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik.
(Mini Laboratorium)
Online
Diperlukan akses internet untuk mengoptimalkan fitur lain
pada Flip book ini, seperti video, dan hyperlink.