Page 41 - E-MODUL ASAM BASA BERBASIS SSI
P. 41
E-module Asam Basa
Scientific Background
Baca dan pahamilah wacana mengenai isu permasalahan
dibawah ini !
Cuci tangan merupakan suatu kegiatan
yang sederhana untuk menghilangkan
kotoran dan meminimalisir kuman yang
ada ditangan. Namun cuci tangan sering
dianggap sebagai hal yang sepele di
masyarakat, padahal cuci tangan dapat
memberi kontribusi pada peningkatan
status kesehatan masyarakat. Cuci tangan
merupakan teknik dasar yang paling
penting dalam pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi. Mencuci
tangan yang biasa dilakukan antara lain
mencuci tangan dengan air biasa, memakai
Gambar 3.1 Jeruk Nipis sabun dan hand sanitizer.
Karena kurangnya perilaku untuk mencuci tangan, kini muncul
kecenderungan masyarakat dalam memilih bahan tradisional sebagai zat
antiseptik untuk mencuci tangan. Hal ini muncul karena adanya
anggapan bahwa bahan tradisional lebih murah dan mudah diperoleh.
Salah satu bahan alam yang berkhasiat sebagai antiseptik yaitu jeruk
nipis. Penyediaan sabun cuci tangan dengan memanfaatkan bahan alam
sebagai bahan aktif yang memiliki aktivitas baik sebagai bakteriostatik
(menghambat pertumbuhan bakteri) maupun bakterisid (membunuh
bakteri) masih belum banyak dikembangkan. Jeruk nipis terbukti dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Pada air perasan jeruk nipis
terdapat senyawa asam organik yaitu asam sitrat 61,5 g/L, asam malat
5,18 g/L, dan asam laktat 0,92 g/L[1]. Selain asam organik, air perasan
jeruk nipis juga mengandung saponin dan flavonoid berupa hesperidin,
naringin, tangeretin, eriocotrin, dan eriocitrocid yang memiliki aktivitas
hambatan terhadap pertumbuhan bakteri. Jeruk nipis memiliki rasa yang
asam karena berasal dari asam sitrat dengan pH antara 2 – 3. Asam
sitrat pada jeruk dapat menurunkan pH sehingga berpengaruh secara
langsung sebagai antimikroba.
Sumber : https://core.ac.uk/reader/267823411
30
berbasis Socio-Scientific Issues