Page 177 - E:\hasil flip\sbk7\
P. 177
2. Level Sedang
Gerak dengan level sedang hampir di miliki
oleh semua tari tradisional di Indonesia.
Level sedang ditunjukkan pada posisi penari
berdiri secara lurus di atas pentas. Gambar
13.5 menunjukkan posisi penari berdiri
dengan menggunakan tong kat dan kaki di-
angkat. Gerak yang dilakukan memiliki kesan
mas kulin itas karena gerak seperti ini sering
dilakukan oleh penari pria. Properti dengan (Sumber: D ok . Kemdikbud)
menggunakan tongkat sering dijumpai pada Gambar 13.5 Menunjukkan gerakan
dengan level sedang. Gerakan ini
gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan memberi kesan maskulinitas secara
kuat dan dinamis
Papua, serta daerah lain. Tongkat dapat berupa
tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak
yang digunakan biasanya menunjukkan
bahwa tari tersebut bertema peperangan.
Gerak dengan level sedang juga di-
tunjuk kan pada gambar 13.6. Semua
penari me laku kan gerak rampak dengan
(Sumber: D ok . Kemdikbud)
badan agak condong. Pose gerak seperti Gambar 13.6 Menunjukkan gerakan dengan
u
u
ini memberi kesan k k h dan kuat. Gerak level sedang. Gerakan ini memberi kesan
maskulinitas secara kuat dan dinamis
ini juga memberi kesan maskulini tas yaitu
gerakan yang biasa ditarikan untuk peran
laki -laki.
3. Level Rendah
Kamu tentu pernah melihat seorang
anak berguling. Berguling dari satu tempat (Sumber: D ok . Kemdikbud)
ke tempat lain. Terus bergerak seolah tanpa G ambar 13.7 Menunjukkan gerak level rendah
dengan penari berguling di lantai
lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam
tari disebut dengan level rendah. Ketinggian
minimal dicapai penari adalah pada saat
rebah di lantai.
Gambar 13.7 dan Gambar 13.8 me-
nunjukkan penari melakukan gerakan pada
level rendah dengan melakukan gerakan ber-
guling.
(Sumber: D ok . Kemdikbud)
G ambar 13.8 Menunjukkan gerak level
rendah dengan penari berbaring di lantai.
Seni Budaya 169