Page 17 - SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 17
Komposisi uap di permukaan larutan telah dipelajari oleh seorang kimiawan dari
Perancis, yaitu Francois Marie Roult (1830-1901). Roult menemukan bahwa tekanan
uap suatu komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan. Pada zat
terlarut yang sukar menguap, komponen uap yang ada dipermukaan larutan hanya
terdiri atas uap zat pelarut saja. Sesuai dengan hukum Roult, maka dapat dirumuskan
bahwa:
= ° ×
Dengan, P = tekanan uap larutan (mmHg)
P = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
o
Xp = fraksi mol pelarut
Oleh karena fraksi mol pelarut (Xp) < 1, maka P akan lebih rendah dari P . Dengan kata
o
lain, penambahan zat terlarut nonvolatil dalam suatu larutan akan menurunkan tekanan
uap pelarut. Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut
penurunan tekanan uap (∆P).
∆ = ° −
Nilai penurunan tekanan uap larutan dapat dikaitkan dengan fraksi mol terlarut (Xt).
Telah diketahui bahwa,
+ = 1 atau = 1−
Sehingga, persamaan tekanan uap dapat ditulis dalam bentuk lain sebagai berikut.
∆ = ° −
∆ = ° − ( ° × )
∆ = ° − °(1− )
∆ = ° − ° + ° ×
∆ = ° ×
Dengan, ∆P = Penurunan tekanan uap (mmHg)
P = Tekanan uap pelarut murni (mmHg)
o
Xt = Fraksi mol terlarut
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 9