Page 6 - EBook Langkah Pembuatan KPBW
P. 6
PENDAHULUAN
Pembuatan pola busana merupakan salah satu hal penting dalam
menciptakan suatu busana. Berdasarkan teknik pembuatannya Pola Busana
dibagi menjadi dua yaitu, Pola Konstruksi dan Pola Drapping, berikut
penjelasannya.
1. Pola Konstruksi, adalah Pola yang dibuat diatas kertas pada bidang
datar, ukuran yang digunakan diperhitungkan secara matematika dan
terstruktur. Pola konstruksi memiliki berbagai sistem seperti, sistem Praktis,
sistem Meyneke, sistem Soen, sistem Dressmaking, sistem Dankaerts (Jerman),
sistem Cuppen-Geurs (Belanda), sistem Wielsma, dan sistem Charmant. Dimana
semua sistem pembuatan pola tersebut memiliki keunggulan dan
kekurangannya masing-masing. Selain sistem pembuatan pola diatas, sistem
pembuatan pola konstruksi yang biasa digunakan pada brand-brand fashion
pada umumnya ialah Pola Standar. Pola Standar adalah pola konstruksi yang
dibuat menggunakan ukuran yang terstandar seperti ukuran S (small), M
(medium), L (large), XL (extra large), dan All Size (Ernawati, 2017).
2. Pola Drapping, merupakan teknik pembuatan pola sesuai ukuran dan
bentuk tubuh seorang model dengan menggunakan sehelai kain yang
dilekatkan pada tubuh model atau dressfoam. Kualitas pola pakaian akan
ditentukan oleh beberapa hal (Ernawati, 2017)., diantaranya adalah:
a) Ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh sipemakai, hal ini mesti didukug
oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh
serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh sipemakai;
b) Kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis
lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk
lengan, kerah dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang luwes
mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran;
1