Page 11 - Sistem Reproduksi Pada Manusia
P. 11

SPERMATOGENESIS




















































    Proses pembentukan sel kelamin laki-laki atau disebut spermatogenesis yang terjadi di tubulus

    seminiferus  dalam  testis.  Tubulus  seminiferus  ini  mampu  memproduksi  sperma  setiap  hari
    sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta,

    tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut

    dapat dikatakan kurang subur  Proses pembentukan sperma bermula dari sel spermatogonium

    berkromosom 23 pasang (diploid) yang membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer
    yang masih bersifat diploid (2n).

    Melalui  pembelahan  secara  meiosis  tahap  I,  maka  spermatosit  primer  yang  diploid  itu  akan

    menghasilkan  spermatosit  sekunder  yang  bersifat  haploid  (n)  yaitu  memiliki  kromosom  23

    buah  Setelah  itu,  spermatosit  sekunder  mengalami  pembelahan  meiosis  tahap  II  yang
    menghasilkan  4  spermatid  yang  bersifat  haploid  (n).  Spermatid  (n)  akan  mengalami  proses

    maturasi  (pematangan)  menjadi  spermatozoa  (sperma)  yang  haploid.  Sperma  terdiri  atas

    kepala, leher, dan ekor. Kepala sperma memiliki inti sel (nukleus) dan dilapisi akrosom yang
    mengandung  enzim  untuk  menembus  ovum.  Leher  sperma  mengandung  mitokondria  yang

    menghasilkan energi untuk pergerakan sperma.




                                           SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16