Page 31 - SELAMAT DATANG DI E-MODUL
P. 31
Sel epitel terbagi menjadi dua daerah yakni bagian yang menghadap udara atau
rongga disebut dengan daerah atas (apikal) dan bagian yang berbatasan dengan
membran basal (lihat gambar 1.1). Epitel berfungsi sebagai (1) perlindungan terhadap
dehidrasi, trauma (benturan), iritasi, dan zat toksik seperti pada kulit; (2) absorpsi gas
atau nutrien, seperti dalam paru-paru atau saluran pencernaan; (3) transportasi cairan,
mukus, nutrisi, dan zat lainnya; (4) sekresi zat-zat seperti hormon, mukus, dan enzim.
Epitel terbagi menjadi dua jenis yakni epitel penutup atau pelapis yang merupakan
epitel yang melapisi rongga, organ, maupun permukaan tubuh seperti kulit dan epitel
kelenjar yang mengeluarkan enzim, hormon, maupun zat laiinya (sekresi).
Epitel penutup menurut lapisannya terbagi menjadi epitel selapis yang terdiri atas
satu lapis sel, dan epitel berlapis yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel (lihat gambar
1.1). menurut bentuk, epitel terbagi menjadi 3 jenis yakni epitel berbentuk pipih
(skuamosal), epitel berbentuk kubus atau kotak (kuboid), dan epitel berbentuk silinder
atau balok (silindris). Jadi berdasarkan bentuk dan lapisannya epitel terbagi menjadi 6
jenis yakni, epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis, epitel kubus selapis, epitel kubus
berlapis, epitel silindris selapis, dan epitel silindris berlapis. Terdapat sel epitel yang
berbeda dengan jenis yang dipaparkan di atas yakni epitel transisional dan epitel lapis
semu. Permukaan apikal beberapa sel epitel terdapat silia, stereosilia, atau mikrovili.
Sel epitel terikat erat dengan sel epitel lain dan membrane basal hal ini
disebabkan adanya “lem” antar sel yakni taut (junction). Terdapat beberapa tipe taut
pada jaringan epitel yang memiliki karakteristik tersendiri. Terdapat jenis epitel yang
mengandung keratin (keratin merupakan senyawa yang terdiri atas protein, keratin
menyebabkan kematian sel, keratin terdapat pada lapisan teratas (stratum korneum)