Page 46 - Kelas_05_SD_Tematik_8_Lingkungan_Sahabat_Kita_Siswa_2017_Neat
P. 46

Makale memandang keluar jendela. Tidak tampak tanaman sama sekali.
                       “Saya akan mendapatkannya,” kata Makale sambil tersenyum.

                       Hari berganti hari. Waktu berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para
                   siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto. Hanya buku tulis
                   Makale yang masih kosong.

                       Pada suatu hari, sebuah awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal
                   Makale. Tak lama kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yang sangat
                   deras. Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu
                   pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga merah kecil memenuhi
                   petak kebun itu.
                       Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu. Kemudian,
                   ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Hari berikutnya,
                   bunga-bunga lainnya telah layu karena terbakar matahari.

                       Di dalam kelas, Makale berseru dengan gembira.

                       “Saya sudah  membuat herbarium saya, Bu Mala.”
                       Bu Mala membuka buku tulis merah Makale. Herbarium itu hanya satu
                   halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun, bunga itu paling
                   berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.


                   Disadur dari “52 Dongeng di hari Kamis”; Jakarta: BIP.






                     Ayo Menulis






                   Kamu telah membaca cerita “Bunga Paling Berharga”.
                   1.  Tulislah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita.



























                 40     Buku Siswa SD/MI Kelas V
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51