Page 8 - Eyesight
P. 8

bermain di luar seperti petak umpet, kejar- kejaran, main tali, main bola, mata mereka lebih relaks,” tutur
dr. Florence.
Jika di masa lalu
penyebab mata minus
hanya bersifat genetik
sekarang ditambah
dengan faktor gaya
hidup (lifestyle).
“Nah, faktor lifestyle
ini yang sekarang
menjadi masalah dunia. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain,” jelas dr. Florence. Ia menambahkan, sekarang ini banyak orang tua yang tidak berkacamata, tetapi anak-anaknya berkaca mata. Hal ini karena faktor gaya hidup mendominasi penyebabnya.
Oleh karena itu dr. Florence menyarankan kalau orang tua sebaiknya secara disiplin mengatur
gaya hidup anak-anaknya sedari balita untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu berkacamata seperti yang sudah disebut di atas. “Main gadget boleh tetapi dibatasi,” tegas dr. Florence. Pada saat belajar pun juga diatur, sebaiknya di meja belajar dengan terang cahaya yang memadai. Setiap sejam sekali istirahat 10 menit. “Tetapi istirahatnya jangan untuk main game atau nonton TV. Gunakan mata untuk melihat jauh, sehingga relaks,” ujar
dr. Florence mengingatkan.
Keterlambatan menyadari gangguan refraksi ini akan memicu timbulnya masalah kedua dalam gangguan mata pada anak-anak yaitu mata malas atau lazy eye (ambliopia). “Ini adalah kondisi jika kacamata tidak didapatkan, anaknya diam saja, orang tua maupun gurunya tidak menyadari, otak anak tersebut tidak mendapat rangsangan untuk melihat jelas,” tutur
dr. Florence.
Sebenarnya kondisi otaknya baik-baik saja, tetapi karena tidak pernah mendapat rangsangan maka kemampuan otak melihat jauh menjadi tidak maksimal. Normalnya pada usia 4 tahun, perkembangan
bagian otak yang memproses penglihatan hampir lengkap. Bila otak tidak menerima bayangan yang jelas dari salah satu atau kedua mata maka akan sulit meningkatkan kemampuan melihat setelah
perkembangan otak selesai. Mata ini yang kemudian mengalami ambliopia.
Secara de nisi mata malas adalah gangguan mata berupa penurunan tajam penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak. Gangguan ini umumnya mengenai satu mata namun kadang-kadang ditemukan juga pada kedua mata.
Penyebabnya ada beberapa, selain karena gangguan refraksi, mata malas juga bisa disebabkan oleh mata juling dan hambatan masuknya cahaya ke dalam mata (antara lain karena kelopak mata jatuh, katarak, kekeruhan kornea). “Namun penyebab terbesar masih karena ganguan refraksi,” jelas dr. Florence.
JIkA dI MASA LALu pENyEBAB MATA MINuS hANyA BERSIfAT gENETIk SEkARANg dITAMBAh dENgAN fAkToR gAyA hIdup (lifestyle).
Sayangnya lazy eye ini tidak ada tanda atau gejalanya. Hanya bisa diketahui kalau diperiksakan ke dokter mata. Menurut dr. Florence mata malas ini bisa diobati, namun keberhasilan terapi tergantung seberapa beratnya ambliopia dan usia saat mulai terapi. Bila masalah dideteksi sejak dini, peluang keberhasilan terapi akan
eyesight | Juni 2018
8


































































































   6   7   8   9   10