Page 8 - emodul mentah_Neat
P. 8
Peralihan rute perdagangan ini telah membawa keuntungan bagi masyarakat di Indonesia.
Kepulauan Indonesia menjadi daerah transit (pemberhentian) bagi pedagang-pedagang Cina dan
pedagang-pedagang India. Masyarakat di Indonesia juga ternyata ikut aktif dalam perdagangan
tersebut sehingga terjadilah kontak hubungan di antara keduanya (Indonesia-India dan Indonesia-
Cina).
Interaksi antar negara itu juga membawa agama dan kebudayaan. Agama dan kebudayaan Hindu-
Buddha yang menjadi awal peradaban masa sejarah di Indonesia yang berlangsung berabad-abad
sampai pengaruh Islam datang. Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha membawa dampak
perubahan besar dalam diri bangsa Indonesia.
Dalam masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia diikuti dengan banyaknya pendapat tentang
bagaimana masuknya agama serta kebudayaan Hindu-Buddha terdapat bebagai macam teori
diantaranya:
1. Teori Ksatria
Teori Ksatria berpendapat bila munculnya kerajaan Hindu di Indonesia karena peran kaum ksatria
yang merupakan prajurit India. Para prajurit ini diduga mendirikan koloni-koloni di kepulauan
Indonesia dan Asia tenggara.
2. Teori Waisya
Teori Waisya disampaikan oleh N.J Krom yang menjelaskan bila peranan utama hadirnya Hindu-
Buddha di Nusantara karena golongan pedagang (Waisya). Para pedagang yang berasal dari India itu
disebut memiliki hubungan dengan penguasa-penguasa Indonesia.
3. Teori Brahmana
Teori Brahmana menjelaskan bila masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Nusantara
dibawa oleh golongan Brahmana. Teori ini dikemukakan oleh orientalis J.C. Van Leur dan
membantah teori Ksatria.
4. Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh Van Faver yang menjelaskan bila India terlalu banyak perang.
Sehingga para tawanan perang tersebut datang ke Indonesia agar mendapat kedudukan dan lebih
dihargai yang kemudian menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
5. Teori Arus Balik
Disampaikan oleh F.D.K Bosch, teori arus balik berpendapat bila proses hadirnya budaya dan
agama Hindu-Buddha dilakukan oleh kelompok cendekiawan. Ia menggunakan istilah penyuburan
dalam proses penyebaran budaya.