Page 144 - Biologi Bagian 2
P. 144
Sumber : http://staff.unand.ac.id
Gambar 4.8. Fertilisasi pada sea urchin
Fertilisasi umumnya bersifat monospermi (satu inti sperma yang
membuahi), individu yang terbentuk diploid dan selalu tidak bersifat
polispermi (lebih dari satu intisperma yang membuahi). Hal tersebut
disebabkan pada saat fertilisasi terjadi aktivasi granula cortex di dalam sel telur
sehingga permeabilitas membran telur berubah. Perbedaan permeabilitas
membran tersebut menyebabkan sperma lain tidak dapat menembus sel telur.
Pada Vertebrata setelah terjadi fertilisasi yang meletakkan telur di luar tubuh
sehingga telur-telur tersebut akan diinkubasikan. Hewan demikian dikatakan
bersifat vivipar. Vertebrata lain telur yang difertilisasi akan berkembang di
dalam tubuh induk (selama masa kehamilan) dan kemudian akan
melahirkannya. Kelompok hewan demikian dikatakan bersifat vivipar.
Perkembangan di dalam uterus diawali dengan adanya implantasi (penempelan
pada dinding uterus) sehingga terjadi kehamilan. Setelah terjadi implantasi,
jaringan embrio dan jaringan induk akan membentuk plasenta.
Segmentasi dan Balstula
Pembelahan zygot terjadi secara mitosis yang berlangsung sangat cepat,
tidak terjadi pertumbuhan mulai dari sel tunggal menjadi masa sel yang padat
disebut morula. Masing-masing sel dari pembelahan awal tersebut dikenal
sebagai blastomer. Pembelahan terjadi melalui bidang-bidang pembelahan
yaitu :
131