Page 148 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 148

seleksi ASN. Anggota KPU bertugas selama 5 (lima) tahun sejak saat dilantik.
           Sementara ASN KPU bertugas selama masa aktif kepegawaian di KPU.


           Sifat  “mandiri”  dimaksudkan  bahwa  dalam  menyelenggarakan  dan
           melaksanakan  Pemilu,  KPU  bersikap  mandiri  dan  bebas  dari  pengaruh
           pihak  mana  pun,  disertai  dengan  transparansi dan pertanggungjawaban
           yang  jelas  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan.    20   Dalam
           sejumlah  Putusan  terkait  kemandirian,  MK  menegaskan  bahwa  sifat
           kemandirian yang terkandung dalam Pasal 22E ayat (5) UUD RI Tahun 1945
           meliputi  kemandirian  institusional,  kemandirian  fungsional  dan
           kemandirian  personal.  Ketiga  sifat  mandiri  tersebut  merupakan  satu
           kesatuan makna. Mandiri secara institusional berarti secara kelembagaan
           KPU  berdiri  sendiri  dan  terbebas  dari  ketergantungan  lembaga  atau
           infrastruktur politik lainnya. Mandiri secara fungsional bermakna bahwa
           dalam  menjalankan  fungsi  penyelenggaraan  pemilu,  KPU  bebas  dari
           intervensi pihak dan kelompok manapun, termasuk membentuk peraturan
           pelaksana  maupun  melaksanakan  setiap  tahapan  pemilihan.  Sementara
           mandiri secara personal berarti setiap anggota penyelenggara pemilu harus
                                                         21
           bebas dari keanggotaan yang bersifat partisan.

           E.1. Struktur Organisasi KPU


           Struktur  kelembagaan  KPU  dideskripsikan  sebagaimana  gambar  4.4.
           Keanggotaan KPU berjumlah 7 orang, bersifat kolektif kolegial dan dipimpin
           oleh  seorang  Ketua.   22   Rapat  Pleno  adalah  hirarki  dan  pengambilan
           keputusan tertinggi dari keorganisasian KPU. Rapat Pleno berfungsi untuk
           merumuskan dan menetapkan kebijakan (policy) organisasi KPU. Ketua KPU
           bertanggung jawab kepada Rapat Pleno KPU. KPU didukung dan difasilitasi


        20   Penjelasan Umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD dan
          Undang-Undang  Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu.
        21   Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  92/PUNDANG-UNDANG-XIV/2016,  bertanggal  10  Juli  2017,
          mengenai Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
          Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
          Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, h.
          79-80. Lebih lengkap lihat, Alboin Pasaribu, “Tafsir Konstitusional atas Kemandirian Penyelenggara
          Pemilu dan Pilkada”, Jurnal Konstitusi, Volume 16, Nomor 2, Juni 2019.
         22   Merujuk pada sejarah pertama kali pembentukan KPU sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
          Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu, jumlah anggota KPU sebanyak-banyaknya 11 orang. Namun
          dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007, Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 dan Undang-
          Undang Nomor 7 tahun 2017, jumlah anggota KPU ditetapkan sebanyak 7 orang.
    132     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153