Page 195 - Buku Paket Kelas 9 Prakarya Semester 1
P. 195
a. ProsesPembekuan
Pengolahan makanan setengah jadi dari ikan dan daging biasanya dilakukan proses pembekuan. Pada dasarnya, menyimpan makanan dengan cara dibekukan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan. Inti dari mengawetkan makanan adalah untuk mempertahankan masa simpan makanan agar layak dikonsumsi dan untuk mempertahankan mutu makanan dari kerusakan. Kerusakan makanan ini bisa disebabkan oleh faktor kimia, fisika, dan biologis. Faktor-faktor kerusakan tersebut tentu akan sulit dikendalikan bila tanpa usaha pengawetan. Proses mengawetkan makanan dengan menambahkan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan haruslah dihindari karena masih banyak cara mengawetkan makanan tanpa penambahan bahan pengawet, salah satunya dengan proses pembekuan. Metode
pembekuan dilakukan harus maksimal, beberapa hal berikut.
1) Dasar Metode Pembekuan
Metode pembekuan makanan
merupakan cara yang paling efektif,
mudah, cepat, praktis, dan relatif lebih
aman. Pada dasarnya, sistem kerja
pembekuan adalah suhu dingin. Suhu
yang baik untuk pembekuan cepat
sekitar -35°C sampai -40°C. Selama
suhu titik bekunya bisa dipertahankan,
pertumbuhan mikro organisme masih
dapat dikendalikan. Sistem pembekuan
ini tidak akan membunuh mikro-
organisme, tetapi hanya menghentikan
pertumbuhan mikroorganisme sementara. Jika suhu meningkat, mikroorganisme akan berkembang kembali. Jika kita menghendaki sistem pembekuan yang sempurna, sebaiknya dilakukan dengan suhu yang dingin dan cepat.
2) Proses Perubahan dalam Pembekuan
Proses selama pembekuan sangat memungkinkan terjadinya beberapa perubahan pada bahan yang dibekukan seperti ketengikan. Hal ini disebabkan karena makanan mengalami kontak
dengan memperhatikan
Sumber:
Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.47
Mesin/lemari untuk membeku- kan ikan, ayam, dan daging.
Prakarya 187