Page 93 - Buku Paket Kelas 9 Prakarya Semester 1
P. 93
hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening (subcutaneus). Warna badan bandeng putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman (Gambar 3.7).
Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan fitoplankton. Pada budi daya bandeng konsumsi, benih bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50 gr/ ekor atau panjang 7 cm -10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3. Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.
b. Udang Windu
Udang windu merupakan jenis udang
konsumsi air payau, badan terdiri atas
13 ruas, dan seluruh tubuh ditutupi oleh
rangka luar yang disebut eksoskeleton
(Gambar 3.8). Udang windu aktif bergerak
dan mencari makan pada suasana yang
gelap atau redup. Udang windu mempunyai
sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis
yang lemah kondisinya. Udang berganti kulit
secara periodik, udang muda lebih sering
berganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada udang untuk tumbuh lebih besar.
Pakan alami berupa ganggang dan binatang renik di dasar tambak, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. Pakan buatan sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat.
3. IkanAirLaut
Budi daya pembesaran ikan air laut yang biasa dikembangkan, adalah sebagai berikut:
a. Kakap Putih (Lates calcarifer)
Kakap putih mempunyai toleransi cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan katadromous (dibesarkan di air payau dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah yang menjadikankan kakap putih dapat dibudidayakan di laut maupun tambak air payau.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.8. Udang
Prakarya 85