Page 10 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 10
1. Menggemilangkan Kebajikan yang Bercahaya
Tian Yang Maha Esa menjelmakan manusia melengkapinya dengan dua bagian yang tak terpisahkan, yaitu: roh (shen) atau daya hidup rohani, dan nyawa (gui) atau daya hidup jasmani. Daya hidup Rohani itu adalah Watak Asli atau Watak Sejati yang di dalamnya terkandung benih-benih kebajikan, yaitu: Cinta kasih (ren), Kebenaran (yi), Susila (li), Bijaksana (zhi). Benih-benih kebajikan adalah kemampuan luhur manusia untuk berbuat baik/bajik. Watak Sejati (xing) inilah Firman Tian atas diri manusia dan menjadi kodrat suci manusia.
Dengan Watak Sejati sebagai Firman Tian yang menjadi kodrat sucinya itulah manusia mampu/berpotensi berbuat baik/bajik. Tetapi seperti dinyatakan (tertulis dalam Kang-gao), “Sesungguhnya Firman Tian itu tidak berlaku selamanya, kepada yang berbuat baik akan mendapatkan dan yang berbuat tidak baik akan kehilangan”. Begitupun apa yang telah difirmankan Tian atas manusia (watak sejati) yang menjadi kodrat sucinya. Artinya, bahwa manusia dapat menjadi tetap baik dan lebih baik, atau sebaliknya. Menggemilangkan berarti membuat sesuatu yang pada awalnya baik (watak sejati) menjadi lebih baik, dan bahkan dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dan alam semesta.
Dalam Kitab San Zi Jing disebutkan: “Manusia pada mulanya memiliki watak sejati baik. Watak sejati itu saling mendekatkan (karena sama yakni menyukai kebajikan). Kebiasaan dan lingkungan itu yang menjauhkan. Bila tidak terbimbing/terdidik (dengan agama) watak sejatinya dapat berantakan. Jalan suci yang dibawakan agama memberikan kemampuan/kecakapan yang luhur mulia”.
2. Mengasihi Sesama
Watak Sejati itu memang baik pada mulanya, tetapi dapatkah tetap baik sampai pada akhirnya? Inilah pertanyaan besar sepanjang perjalanan hidup manusia di atas dunia.
4 Kelas XI SMA/SMK