Page 121 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 121
“Semua yang dilahirkan (tumbuh), pasti mengalami kematian; yang mati itu pasti kembali kepada tanah; inilah yang berkaitan dengan nyawa (kehidupan lahir). Semangat itu mengembang naik ke atas, memancar dihantar semerbaknya dupa, itulah sari kehidupan, itulah kenyataan daripada roh”.
Mengingat badan jasad yang terdiri dari bagian-bagian itu suatu ketika akan rusak, dan tidak cukup syarat lagi untuk mendukung roh (Shen) kehidupan roh, maka terpisahlah kedua unsur tersebut, inilah yang dimaksud kematian itu. Namun demikian, kematian hanya memisahkan badan jasad (Po) kepada bumi dan semangat (Qi) keharibaan Tian. Artinya, nyawa yang dalam hal ini badan/jasad (Po) yang berunsur Yin akan kembali dan melebur dengan tanah, tetapi semangat (Qi) atau roh itu tetap hidup, dan kebahagiaan hidup setelah kehidupan ini tergantung pada “amal bajik” kehidupannya di dunia. Ling (sukma) akan menunggu Hun (arwah) yang mengembara untuk menyatu dalam keharibaan Tian Yang Maha Gemilang dan Maha Abadi itu. Inilah mengapa persembahyangan kepada leluhur diserukan menjadi ibadah, karena hidup berlangsung terus-menerus (turun temurun).
Demikian maka konsep bangun kehidupan yang ada unsur rohaniahnya berpadu dengan unsur lahiriah menjalani hidup di dunia ini. Dari dua unsur nyawa dan roh (Guishen) yang ada dalam manusia dan membangun kehidupan manusia itu, dapat dipetakan sebagai berikut:
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 115