Page 187 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 187
ada pertimbangan untuk menegakkannya dalam aplikasi dan implikasi hidup agar sesuai/ layak/semestinya, inilah yang menjadi asas keadilan dalam hubungan hidup manusia.
Dalam kecenderungan hidup manusia, memang terkadang terasa kabur ketegasan dari makna Yi ini, hingga dalam kaitan romantika hidup yang banyak diukur dari apa yang didambakan manusia dalam keduniawian, perlu tolok ukur pedoman bimbingan pembinaannya. Maka Agama Khonghucu memberikan pada manusia jawaban dari masalah tersebut, bisa dilihat di dalam Kitab Daxue Bab X: ayat 7:
Kebajikan (kebenaran) itulah yang Pokok, Harta (hasil) itulah yang ujung demikian pegangan utama umat Khonghucu, dalam memilah mana yang pokok dan mana yang ujung, jelas dari pokok yang benar ada ujung yang baik!
Nabi Kongzi bersabda, “Pegang teguhlah, maka akan terpelihara, sia-siakanlah, maka akan musnah”. (Mengzi. VIA: 8/4)
Ini berkenaan dengan sesuatu yang menjadi kodrat kemanusiaan manusia; yang merupakan karunia sekaligus kewajiban manusia; yang di Firmankan-Nya menjadi watak sejati manusia; yang menjadi Jalan Suci datang dan kembali dari dan kepada-Nya maka sungguh terpelihara atau musnah itu semua kembali pada manusia dalam misi suci hidupnya: Taqwa dan menggenapi apa ketentuan-Nya.
Mengzi berkata: “Carilah dan engkau akan mendapatkannya, sia- siakanlah dan engkau akan kehilangan. Inilah mencari yang berfaedah untuk didapatkan, dan carilah di dalam diri. Carilah dengan Jalan Suci, akan hasilnya berserahlah ke pada Firman. Inilah mencari yang kemudian untuk didapatkan, dan carilah ini di luar diri”. (Mengzi. VIIA: 3).
Ayat di atas menegaskan bahwa yang utama ini adalah membina diri sesuai dengan apa yang menjadi harkat diri kemanusiaan manusia, ini ada dalam diri manusianya sendiri, inilah watak sejati yang bersemi di hati (nurani), inilah jalan suci yang harus ditempuh manusia! Untuk pelengkap dan (tentu) menjadi cita dan dambaan manusia yang bersifat
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 181