Page 39 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 39

   dengan mengabdi kepada orangtua, selanjutnya mengabdi kepada pemimpin, dan akhirnya menegakkan diri”. (Xiaojing. I : 5 – 6).
“Tubuh dan diri ini adalah warisan ayah bunda, memperlakukan warisan ayah bunda, beranikah tidak hormat? Rumah tangga tidak diatur baik-baik, itu tidak berbakti. Menjalankan kewajiban dalam jabatan tidak sungguh-sungguh, itu tidak berbakti. Dalam persahabatan tidak dapat dipercaya, itu tidak berbakti. Bertugas di medan peperangan tidak ada keberanian, itu tidak berbakti. Tidak dapat melaksanakan lima perkara itu berarti akan mencemarkan nama orangtua, maka beranikah tidak sungguh-sungguh?” (Liji. XXIV : 17) Dari ayat tersebut mengertilah kita bahwa bakti kepada orangtua itu diawali dengan hal-hal yang sangat sederhana, yaitu merawat badan atau menjaga warisan pemberian orangtua. Dalam konteks apapun dalam hubungan kita dengan sesama manusia prinsipnya tetap sama, bahwa merawat sebuah pemberian berarti menghormati/menghargai orang yang memberikannya. Demikianlah menjaga dan merawat badan sebagai warisan/pemberian orangtua.
3. Hal Melakukan Perawatan
Zengzi berkata, ”Laku bakti ada tiga tingkatan, yang terbesar dapat memuliakan orangtua, yang kedua tidak memalukan orangtua, dan yang ketiga hanya mampu memberikan perawatan”. (Liji. XXIV: 4).
Ziyou bertanya hal laku bakti, nabi menjawab: ”Sekarang yang dikatakan berbakti katanya asal dapat memelihara, tetapi anjing dan kudapun dapat memberikan pemeliharaan, bila tidak disertai rasa hormat apa bedanya”. (Lunyu. II: 7) .
Zixia bertanya hal laku bakti, Nabi menjawab, “Sikap wajahlah yang sukar, ada pekerjaan anak melakukan dengan sekuat tenaga, ada anggur dan makanan lebih dahulu disuguhkan kepada orangtua. Tetapi kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai laku bakti?” (Lunyu. II : 8).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 33
                 



























































































   37   38   39   40   41