Page 108 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti
P. 108
dan minuman bersama keluarga. Bandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak bisa menikmati apa yang bisa kita nikmati. Seperti yang dikatakan seorang anak dari hamba Tuhan: “Aku mengeluh karena sepatuku hanya satu, sampai aku bertemu dengan orang yang tidak mempunyai kaki.” Cobalah hitung hal-hal baik dalam hidup kita, pasti tidak terhitung banyaknya. Karena itu seperti Nabi Yeremia, kita bisa nyatakan, ”Tak habis-habisnya rahmat Tuhan, selalu baru tiap pagi.”
Kedua, jangan mengeluh. Jangan memilih untuk bertambah susah karena memikirkan kepahitan, kesedihan, dan kedukaan. Sebaliknya, buanglah kata-kata negatif yang tidak membangun dan hanya melemahkan dari mulut kita. Kata-kata yang kita ucapkan dapat sangat kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Kata-kata positif akan membuat hati kita terang dan senang, sedangkan kata-kata negatif akan membuat hati kita muram dan sendu. Suasana hati yang terang atau hati yang suram akan berdampak dalam perilaku dan reaksi-reaksi kita. Habakuk dan Yeremia, di tengah segala kesusahan dan penderitaannya, tetap dapat memuji Tuhan. Sama seperti Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan.......... namun aku akan bersorak- sorak di dalam TUHAN.” Dengan kata lain, sekali pun ia mengalami kesusahan dan kekecewaan, tetapi ia tidak mengeluh. Ia tetap bergembira.
Ketiga, lakukan hal-hal yang baik dan berguna untuk orang lain. Ketika kesusahan dan masalah kita alami, biasanya kita cenderung jadi kehilangan semangat, merasa tidak berguna, merasa diri menjadi orang yang paling malang dan harus dikasihani, sehingga kita menjadi semakin sulit untuk bersyukur. Lakukanlah kebaikan bagi orang lain yang dapat dimulai dari bisa hal-hal biasa dan sederhana; misalnya, membantu ayah berkebun, atau menolong ibu membersihkan rumah, membuat kartu ucapan selamat ulang tahun buat teman, ikut kunjungan ke panti asuhan bersama teman-teman gereja. Pada saat kita melakukan kebaikan bagi orang lain, saat itu kita akan merasakan kegembiraan. Kita tidak lagi terpaku kepada kesusahan sendiri.
Keempat, buatlah catatan harian yang isinya adalah hal-hal yang kita syukuri setiap hari. Niscaya, kita akan semakin melihat betapa ajaibnya Tuhan kita, yang terus memberikan rahmat baru setiap pagi!
C. Mari kita simak cerita berikut:
1. Bacalah kembali kisah ibu pengeluh di atas. Sebutkan tiga hal yang bisa kamu
petik dari cerita tersebut. a.
100 Kelas VIII SMP