Page 39 - Buku Paket Kelas 11 Agama Katolik
P. 39
ini lewat berbagai media komunikasi. Alun-alun Santo Petrus makin dipadati warga Roma, umat beriman dari berbagai bangsa, meski hujan terus mengguyur dengan suhu udara 10° C. Kebanyakan orang, baik tua-muda, anak pun remaja, merangsek mendekati Basilika, ingin lebih dekat menyambut Paus baru dan menerima berkat. Mata seluruh orang di piazza tertuju pada balkon utama tempat namanya akan diumumkan. Wajah Basilika San Pietro sore itu berseri. Bagian mukanya terang benderang, disinari lampu dari kiri dan kanan; jendela-jendela mengeluarkan cahaya kekuningan. Pada pukul 20.05, cahaya di jendela makin cerah, semakin memikat banyak manusia yang berkerumun di piazza. Selang beberapa saat, pukul 20.10, Kardinal Jean-Louis Tauran sebagai Kardinal Proto Diacon muncul di balkon itu. Seluruh piazza menjadi hening. Ia mengangkat muka dan berkata: “Saya umumkan kepada Anda sebuah suka-cita besar: kita mempunyai seorang Paus”. Selanjutnya ia menyebut nama: Jorge Mario Bergoglio. Sebagai Paus ia mengenakan nama Fransiskus. Setelah ini semua diumumkan, meledaklah piazza dengan sorak dan tepuk-tangan. Sebagian melonjak. Sebagian lagi berseru: “Viva il Papa”,“Papa Francesco!”
Pukul 20.22, keluarlah para kardinal di balkon sebelah kiri dan balkon sebelah kanan Basilika. Paus Fransiskus muncul, berjubah putih dan mengenakan Soli Deo putih. Ia berdiri, diam, menatap umatnya. Lalu, ia mengucap salam sahaja: “Saudara- saudariku, selamat sore!”. Publik menyambut dengan tepuk tangan dan sorak-sorai. Ia melanjutkan dan mengatakan bahwa amanat sebuah Konklaf adalah menghadiahkan seorang uskup kepada Roma. Seperti diketahui Paus adalah juga Uskup Roma. Bapa Suci mengatakan, “Tampaknya para saudaraku Kardinal telah pergi untuk mengambilnya hampir-hampir di ujung dunia. Saya ucapkan terima kasih atas sambutan Anda sekalian. Komunitas Keuskupan Roma mempunyai uskupnya: terima kasih!” Paus yang dikenal bersahabat dengan orang kecil ini menuturkan, Uskup Roma dan umat berjalan bersama-sama. Peziarahan ini merupakan peziarahan persaudaraan, kasih, dan saling percaya. Ia pun mengajak untuk berdoa bagi dunia supaya menjadi sebuah persaudaraan agung.
Dalam sambutan pertama dan spontan itu, Paus Fransiskus juga mengajak umat untuk berdoa bagi Uskup Emeritus Roma, Benediktus XVI, agar Tuhan memberkatinya dan Bunda Maria menjaganya. Hari makin gelap, malam sudah turun, tetapi tidak di Vatikan, terutama di Piazza San Pietro. Terang dan sorak kegirangan terus berlangsung. Mereka sedang menantikan sebuah hal istimewa yang ditunggu-tunggu: berkat Urbi et Orbi, bagi Kota Roma dan dunia. Sebelum memberikan berkatnya, Bapa Suci meminta umat yang hadir untuk mendoakan dirinya. Satu menit, hening. Dan, pada pukul 20.25, Paus Fransiskus melimpahkan berkatnya.
(http://www.hidupkatolik.com/2013/04/10/..)
• Setelah menyimak kisah tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan bersama temanmu. Dalam merumuskan pertanyaan, hendak lah memperhatikan beberapa hal yaitu; pesan kisah, suksesi kepemimpinan seperti apakah yang digambarkan dalam kisah tersebut, makna Paus sebagai uskup Roma, serta apa makna apostolik dari kisah itu.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 33