Page 101 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 101

Roma pun melakukan kritik diri yang disebut sebagai ”Reformasi Katolik”. Dalam ”Reformasi Katolik” ini terjadi beberapa pembaruan yang menolong Gereja Katolik berubah dan memperbaiki diri. Dalam ”Reformasi Katolik” ini yang dilakukan antara lain pembentukan ordo-ordo baru seperti Kapusin, Ursulin, dan Yesuit. Kelompok Yesuit ini menjadi salah satu yang paling aktif dan efektif. Mereka bekerja keras dalam dunia pendidikan, membantu dalam pemberitaan, serta menjadi penasihat bagi raja-raja dan para pangeran. Muncul sejumlah tokoh yang memimpin pembaruan rohani umat, seperti Ignatius dari Loyola, Teresa dari Avila, Yohanes Salib, dan lain-lain. yang mengembangkan spiritualitas umat, mengajarkan pertobatan batin kepada Kristus, pendalaman kehidupan doa, dan komitmen kepada kehendak Allah.
4. Pembaruan melalui Gerakan Pentakostal
Gerakan pentakostal yang melahirkan gereja-gereja Pentakosta dan Karismatik muncul di Amerika Serikat pada tahun 1901 ketika Agnes Ozman menerima karunia berbahasa roh di Topeka, Kansas. Gerakan ini muncul dari kelompok Methodis ketika sejumlah orang merindukan kegairahan dan kesederhaan dalam beribadah karena ibadah gereja pada waktu itu menjadi sangat formal dan kaku. Sama seperti apa yang terjadi pada hari Pentakosta ketika gereja perdana terbentuk, gereja ini juga menekankan karunia-karunia roh yang dapat dimiliki oleh siapa saja. Orang tidak perlu mendapatkan pendidikan teologi untuk dapat menjadi pendeta dan pengkhotbah di gereja. Oleh karena itu, banyak pemimpin gereja pentakostal yang tidak mendapatkan pendidikan teologi secara formal. Kalaupun ada biasanya hanya sedikit saja. Keadaan ini sudah semakin berubah sekarang, khususnya ketika kesadaran akan pentingnya pendidikan teologi sudah semakin berkembang dan dirasakan sangat dibutuhkan.
Gerakan pentakostal kini menjadi sebuah kekuatan pembaruan yang luar biasa di dunia. Jumlah anggota mereka sangat banyak. Sebagian dari gereja- gereja pentakostal ini bergabung ke dalam Dewan Gereja-Gereja se-Dunia. DGD mengakui gerakan pentakostal sebagai gerakan gereja yang keempat setelah Gereja Ortodoks Timur, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Protestan. Kehadiran gerakan ini sempat menimbulkan permasalahan karena banyak gereja yang menganggap bahwa klaim-klaim mereka dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus itu tidak benar.
Pada Juli 2014 Paus Fransiskus berkunjung ke sebuah gereja Pentakosta di Italia dan di sana beliau meminta maaf atas diskriminasi yang pernah dilakukan oleh Gereja Katolik Roma terhadap orang-orang pentakostal. Paus berkata:
”Orang-orang Katolik telah menindas dan menolak orang-orang pentakostal, seolah-olah mereka orang-orang gila. Saya adalah gembala orang-orang Katolik dan saya meminta Anda semua memaafkan semua
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
 93
  


























































































   99   100   101   102   103