Page 12 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 12

untuk keluar dari lingkungannya, sanak keluarga, dan kaum kerabatnya, untuk menjadi bagian dari sebuah komunitas baru yang bernama gereja. Orang- orang ini, termasuk kita semua dipanggil keluar untuk menjalankan tugas kita memberitakan kasih Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus. Kasih itu harus disampaikan dengan perkataan dan perbuatan kita.
D. Umat Allah yang Baru
Bagaimana hubungan gereja dengan umat Israel? Apakah keduanya berbeda ataukah sama? Dalam Yeremia 31: 31–33 dikatakan:
31Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 32bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka . . . 33 . . . Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Nabi Yeremia menubuatkan bahwa Allah akan mengadakan suatu perjanjian yang baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, yaitu umat Allah. Perjanjian ini tidak dibuat dalam loh batu, melainkan yang dituliskan di hati mereka. Artinya, perjanjian Allah yang lama akan diperbarui dengan sebuah perjanjian yang baru.
Mengapa Allah ingin mengadakan perjanjian yang baru dengan umat-Nya? Pada masa Perjanjian Lama kita menemukan banyak sekali kasus pelanggaran perjanjian oleh umat Israel. Berulang kali bangsa itu menolak dan berpaling dari Allah. Akibatnya mereka juga berulang kali mengalami penghukuman (Ul. 9: 18; 31: 29; Hakim-Hakim 6: 1; 10: 6, dan lain-lain). Apa sebabnya? Tampaknya umat Israel hanya mengetahui hukum Allah apabila mereka membacanya atau mendengar hukum itu dibacakan atau disampaikan kepada mereka.
Selain itu, hukum Taurat seringkali, bahkan dijadikan sebagai senjata untuk menghakimi orang lain. Di masa Perjanjian Baru, ketika Tuhan Yesus melayani orang banyak, banyak ahli Taurat yang mengecamnya karena Tuhan Yesus dianggap melanggar aturan-aturan Taurat dengan menyembuhkan orang pada hari Sabat (mis. Mrk. 3: 1–6, bdk. Mat. 12: 1–8). Taurat yang seharusnya digunakan untuk penuntun menuju kehidupan lebih baik, justru lebih sering menghadirkan masalah dalam kehidupan bersama karena digunakan secara keliru.
Karena itu, melalui Nabi Yeremia, Tuhan Allah mengatakan bahwa Ia akan menaruhkan Taurat-Nya di batin mereka dan menuliskan hukum-Nya di hati mereka. Dengan demikian, umat Allah akan selalu mengingat hukum-hukum- Nya. Dengan menaruh hukum Taurat di dalam hati, umat Allah pun akan
Kelas IX SMP
 4
   
























































































   10   11   12   13   14