Page 120 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 120
112
Di dalam Yehezkiel 34 Allah sebagai gembala menyerahkan tugas penggembalaan kepada para pemimpin Israel, tetapi mereka tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, Dia memberikan gembala yang lain untuk menggembalakan domba-domba milik-Nya. Gembala tersebut akan melepaskan para domba dari tangan para penjahat, melindungi dan mengasihinya, malahan Dia mengorbankan diri-Nya bagi mereka (bnd. Yes. 53). Nubuat Perjanjian Lama tersebut digenapi oleh kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang juga disebut sebagai gembala.
Dalam kitab Perjanjian Baru, Tuhan Yesus disebut sebagai gembala yang baik (Yoh. 10) yang diutus ke dalam dunia untuk mencari yang tersesat dan terhilang (Mat. 10: 6, 15, 24; Luk. 10: 1-10, 19: 10). Ia mengumpulkan yang tercerai berai dan membebat yang terluka, bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan domba milik-Nya (Yoh. 10; bnd. Mrk. 10: 45).
Dari kitab Injil, kita juga dapat melacak strategi Tuhan Yesus saat menghadapi dan menyembuhkan orang sakit. Tuhan Yesus pada saat itu dapat kita ketahui dalam penyembuhan pada orang sakit memakai cara-cara yang populer pada saat itu. Misalnya, dengan mengusir roh jahat sebagai sumber penyakit, maupun membuat mujizat dengan mengoleskan tanah untuk menyembuhkan mata orang yang buta. Tuhan Yesus juga bisa memakai cara- cara modern sebagaimana yang terjadi pada saat ini melalui berbagai cara. Penyembuhan yang dilakukan selalu menuju kepada keutuhan. Meskipun pintu masuk penyembuhan dari aspek fisik, mental/psikis, sosial, dan rohani/ spiritual, pada akhirnya menuju pada keutuhan. Misalnya, Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang (Mat. 15: 29–31, Luk.6: 17–19), menyembuhkan orang yang sebelah tangannya mati (Mat. 12: 9–15, Mrk. 3: 1–6, Luk. 6: 6–11), menyembuhkan anak seorang perwira dari Kapernaum (Mat. 8: 5–13, Luk. 7: 1–10, Yoh. 4: 46–54), menyembuhkan orang yang kerasukan setan (Mat. 8: 28–34, Mrk. 5: 1–20, Luk. 8: 26–39), menyembuhkan orang lumpuh (Mat. 9: 1–8, Mrk. 2: 1–12, Luk. 5: 17–26), menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang lain (Mat.8: 14–17, Mrk. 1: 29–34, Luk. 4: 38–41), menyembuhkan perempuan sakit pendarahan dan menghidupkan orang mati (Mat. 9: 18–26, Luk. 8: 40–56). Menarik pada saat Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit kusta (Mat. 8: 1–4, Mrk. 1: 40–45, Luk. 5: 12–16). Ketika Dia menyembuhkan 10 orang sakit kusta, sesudah fisiknya disembuhkan, Tuhan Yesus meminta mereka memperlihatkan diri kepada imam-imam, artinya mereka memperbaiki relasi sosial dengan orang lain, sekaligus bersyukur kepada Tuhan di Bait Allah (aspek spiritual/rohani).
Masih banyak lagi kitab Injil mengungkapkan Tuhan Yesus menyembuhkan berbagai macam penyakit yang pada akhirnya kesembuhan itu menuju kepada hidup yang utuh. Seluruh kehidupan totalitas manusia diperhatikan oleh-Nya. Sikap Tuhan Yesus dalam penyembuhan inilah yang seharusnya diteladani
Kelas IX SMP