Page 173 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 173

C.Landasan Kristiani, Peran, dan Kepedulian Remaja di Tengah Masyarakat
Apa yang menjadi dasar alkitabiah maupun teologis untuk peran dan kepedulian remaja bagi masyarakatnya? Salah satu hal terpenting yang diungkapkan oleh Alkitab adalah bahwa Allah adalah sang pencipta segala sesuatu di dunia ini, sebagaimana diungkapkan dalam Kejadian 1: 31 ”... Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik.” Ciptaan yang baik ini adalah dunia dengan segala isinya termasuk alam sekitar, maupun masyarakat dengan kebudayaannya, telah diatur oleh Tuhan yang berdaulat serta meminta tanggapan maupun tanggung jawab manusia (bdk. Kej. 2, Mat. 25: 31–46). Sayang keteraturan dan rencana Tuhan agar manusia berada dalam keadaan yang kudus telah jatuh dan dinodai oleh manusia ciptaan Allah itu sendiri.
Manusia jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Tuhan. Karena itu manusia harus dihukum (Kej. 3). Meskipun demikian, pokok utama yang diungkapkan dalam Alkitab bukanlah penghukuman dan penghakiman Allah, melainkan kasih dan penebusan-Nya. Allah Bapa, Sang Pencipta, ternyata juga Allah yang berkenan menebus ciptaan-Nya yang sudah jatuh. Penyelamatan manusia bahkan seluruh semesta telah dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus kita semua dipanggil menjadi pelayan dan terlibat dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi pelayan Allah dan sesama.
Dalam Perjanjian Lama, para nabi memberitakan pentingnya hidup kudus dan peduli kepada masalah-masalah sosial (Ams. 5: 21–24). Demikian juga Yesaya mengutuk perayaan-perayaan keagamaan serta persembahan umat Tuhan karena mereka melakukannya dengan kemunafikan. Mereka setia beribadah, namun pada saat yang sama mereka melakukan kejahatan. Di dalam Yesaya 1: 16–17 dikatakan, ”... Berhentilah berbuat jahat; belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang yang kejam, belalah hak-hak anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda”.
Dalam Perjanjian Baru, kepedulian kepada sesama tetap diteruskan sebagaimana yang diungkapkan dalam Perjanjian Lama. Kitab Injil mengungkapkan tekanan kepada perspektif kenabian tersebut selalu terungkap di dalam kehidupan dan pengajaran Tuhan Yesus, sebagaimana yang diungkapkan dalam Matius 25: 35: ”...ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan...”. Demikianlah setiap orang Kristen diajak untuk turut melakukan dan meneladani apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam kehidupan dan pelayanan-Nya di dunia.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
 165
  



























































































   171   172   173   174   175