Page 24 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 24
Karena itulah sekitar tahun 50 Masehi. diadakan persidangan di Yerusalem yang dikenal sebagai Konsili Yerusalem atau Konferensi Apostolik. Pada akhir persidangan itu dicapai kesepakatan untuk memberlakukan peraturan minimal untuk orang Kristen, mereka harus menjauhkan diri dari:
1. makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
2. darah,
3. daging binatang yang mati dicekik, dan
4. percabulan (Kis. 15: 29).
Keempat peraturan ini sudah dianggap cukup untuk seorang Kristen sehingga menjadi Kristen tidak berarti menjadi Yahudi terlebih dahulu.
C. Perpecahan-Perpecahan Berikutnya
Perpecahan yang diselesaikan di konferensi di Yerusalem itu bukanlah yang terakhir. Kita menemukan banyak perpecahan lainnya sesudah itu. Di Korintus terjadi perpecahan gereja ketika orang-orang saling berkelompok berdasarkan rasul-rasul tertentu. Ada yang mengaku sebagai anggota golongan Paulus, Apolos, Kefas (Petrus), atau bahkan Kristus. Masing-masing menganggap pemimpinnya lebih hebat daripada yang lain. Menurut kamu, manakah dari mereka yang paling hebat? Paulus menjelaskan, tidak satu pun! Sungguh keliru bila kita membanggakan diri kita berdasarkan tokoh-tokoh pemimpin yang mendirikan gereja kita. Sebab, Paulus berkata, ”Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?” (1 Kor. 1: 13).
Perpecahan berikutnya yang terjadi di Korintus ialah ketika anggota- anggota jemaat di sana membangga-banggakan diri mereka berdasarkan karunia- karunia roh yang mereka miliki (1 Kor. 12: 9–27). Ada yang membanggakan karunia untuk mengadakan mujizat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, menafsirkan bahasa roh, dan lain-lain. Paulus menegur jemaat di Korintus dan membandingkan mereka dengan tubuh kita. Sama seperti tubuh yang mempunyai berbagai anggota dengan tugas dan peranannya masing-masing. Setiap orang diberi karunia untuk menjalankan tugas dan peranan berbeda-beda dan saling melengkapi. Karena itu sungguh keliru bila saling menganggap sesama mereka lebih rendah dan tidak berguna.
Perpecahan-perpecahan berikutnya terjadi antara Gereja Timur (Gereja Katolik Timur atau Gereja Ortodoks) dengan Gereja Barat (Gereja Katolik Roma) pada tahun 1054. Perpecahan itu terjadi ketika gereja-gereja di Timur merasa bahwa Gereja Barat telah menambahkan kata filioque dalam pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, sehingga kata-kata ”Kami percaya kepada Roh Kudus, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak”. Kata-kata ”dan Sang
Kelas IX SMP
16