Page 41 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 41

kulit hitam. Bila mereka naik bus, mereka harus duduk di belakang. Apabila ada orang kulit putih yang naik ke dalam bus itu, mereka harus berdiri dan memberikan tempat duduk mereka kepada orang kulit putih itu, meskipun misalnya yang naik itu seorang laki-laki muda yang sehat dan kuat, dan orang kulit hitam itu seorang perempuan tua renta dan sakit. Padahal sebagian besar orang Amerika Serikat beragama Kristen. Mengapa terjadi pemisahan dan diskriminasi seperti itu, yang mestinya sudah dihapuskan oleh gereja perdana?
Pada suatu malam yang dingin di kota Montgomery, Alabama, Amerika Serikat, bulan Desember 1955, seorang perempuan kulit hitam yang bernama Rosa Parks menolak untuk menyerahkan kursinya di bus kepada orang kulit putih yang baru naik. Hari itu ia sangat lelah setelah bekerja seharian di sebuah toko. Karena itu ia menolak untuk berdiri. ”Kamu tidak mau berdiri?” tanya sang sopir. Rosa Parks menatap lurus pada wajahnya dan berkata, ”Tidak.” ”Kalau begitu,” kata Blake, sopir itu, ”saya akan lapor ke polisi dan kamu akan ditahan.” Dan Parks menjawab perlahan, ”Silakan.”
Parks ditahan dan didenda $10. Hal ini kemudian memicu gerakan anti diskriminasi besar-besaran di seluruh AS. Pdt. Dr. Martin Luther King, Jr., mengorganisasikan sebuah boikot bus yang kemudian menyebar di seluruh wilayah selatan AS. Selain itu, Pdt. King juga menggerakkan gereja dan orang-orang kulit hitam untuk melawan undang-undang yang menjadikan mereka bukan warga negara. Pada 28 Agustus 1963, ia mengadakan ”Mars di Washington”, sebuah unjuk rasa menuntut hak-hak orang kulit hitam untuk pekerjaan dan kemerdekaan. Unjuk rasa ini diikuti antara 200.000 hingga 250.000 orang, kebanyakan orang kulit hitam, tetapi juga ada beberapa ribu orang kulit putih yang bersimpati dengan perjuangan mereka.
Pdt. King berulang kali menerima ancaman akan dibunuh. Rumahnya beberapa kali dibom orang yang membenci dia. Namun King tetap berpegang pada prinsipnya untuk berjuang tanpa menggunakan kekerasan. Ia bertekad untuk menggunakan cara-cara damai agar orang-orang kulit hitam memperoleh hak-hak mereka yang setara. Bagaimana Pdt. King dapat memperoleh kekuatan yang begitu hebat? Ternyata dalam hidupnya Pdt. King sangat tekun berdoa. Beberapa doanya dapat dicantumkan di sini: ”Tuhan, karuniailah kami kekuatan tubuh untuk terus berjuang demi kemerdekaan. Tuhan, berikan kami kekuatan untuk tetap tidak menggunakan kekerasan, meskipun kami mungkin menghadapi maut.”
Dalam sebuah doanya yang lain, Pdt. King mengatakan, ”Tuhan, singkirkan- lah segala kepahitan dari hatiku, dan berikan aku kekuatan dan keberanian untuk menghadapi bencana apapun yang mungkin menimpa aku.” Prinsip antikekerasan yang diberlakukan Pdt. King didasarkan pada ajaran Tuhan Yesus yang mengatakan, ”Janganlah kamu melawan orang yang berbuat
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
 33
  



























































































   39   40   41   42   43