Page 48 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 48

Para murid dipanggil dan dikumpulkan oleh Tuhan untuk memuridkan bangsa-bangsa dan menjadi bagian dari Kerajaan Surga. Itulah sebabnya Tuhan menjawab, ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1: 8).
Apa artinya menjadi murid Kristus? Sebagian orang mengatakan bahwa menjadi murid berarti menjadi orang Kristen. Bukankah Tuhan memerintahkan para murid agar membaptiskan semua orang dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus? Pemahaman seperti ini juga pernah dimiliki oleh para penginjil atau misionaris pada abad-abad yang lalu. Di abad XVI dan XVII, misalnya, para misionaris di Kepulauan Maluku mengira tugas mereka sudah selesai kalau mereka berhasil membaptiskan orang-orang di sana. Tidak ada tindak lanjut apapun untuk membina mereka untuk memperdalam iman dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari.
Sebagai contoh, Fransiskus Xaverius (baca: Saverius), salah seorang tokoh dan misionaris penting di Gereja Katolik Roma, pergi untuk memberitakan Injil di Maluku. Pada akhir April 1547 ia ke Ambon dan bertemu dengan teman-temannya di sana. Setahun kemudian ia meninggalkan Ambon dan pergi ke Malaka (sekarang di negara Malaysia). Dalam kunjungannya yang sangat singkat di Ambon, Xaverius berusaha menyebarkan berita injil. Ia segera berkunjung ke beberapa rumah orang Portugis dan orang-orang Kristen di desa-desa sekitarnya, yaitu Tawiri dan Hukunalo. Ia ditemani seorang anak remaja yang menjadi penerjemahnya dan beberapa rekannya yang masih muda. Bila ada orang yang sakit atau anak-anak yang ingin dibaptis, Xaverius akan masuk ke rumah itu dan mendoakan mereka. Anak-anak muda yang menemaninya akan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli dan Dasa Titah dalam bahasa Melayu. Xaverius kemudian membacakan beberapa ayat dari Injil untuk orang yang sakit, dan kemudian membaptiskan anak-anak yang terlahir sejak kematian imam mereka sebelumnya.
Apakah orang-orang desa itu mengerti bahasa Melayu? Tampaknya tidak. Apakah ia berhasil menjadikan orang-orang desa itu pengikut Kristus? Juga tidak. Mereka memang dibaptiskan dan menjadi Kristen. Mereka juga memakai nama-nama Kristen seperti Abraham, Yakobus, Matius, Ester, Hana, dan sebagainya. Tetapi, apa artinya menjadi seorang Kristen, mereka tidak pahami dengan benar, karena pendidikan iman Kristen yang mereka terima sangat sedikit dan terbatas pada ”Pengakuan Iman Rasuli” dan ”Dasa Titah”. Bahkan Alkitab pun tidak mereka kenal. Penduduk umumnya buta huruf tidak bisa membaca. Jadi, ajaran tentang iman Kristen yang mereka terima dan pahami hanya sedikit sekali. Tidak mengherankan apabila kehidupan mereka pun tidak banyak berubah setelah mereka dibaptiskan. Akibatnya, perintah Tuhan Yesus untuk menjadikan segala bangsa di dunia murid-murid-Nya, tidak benar-benar menjadi kenyataan. Padahal seorang Kristen tidak bisa
Kelas IX SMP
 40
   




























































































   46   47   48   49   50