Page 19 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
P. 19
“Nabiyullah, untuk wilayah ini hari Jum’at tidak cocok untuk digunakan beribadah. Kami bekerja keras selama seminggu hingga badan kami terlalu lelah untuk beribadah pada hari Jum’at. Kami ingin melepas lelah pada hari Jum’at dan beribadah pada hari Sabtu,” bantah salah seorang kaumnya.
“Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita akan hari Sabtu, mengapa kalian ngotot untuk beribadah pada hari itu?” Kata Nabi Daud a.s “Pokoknya kami hanya mau beribadah pada hari Sabtu,” tegas Yahuda melawan.
“Saudara-saudara sekalian, aku ingin mengingatkan kalian akan murka dan azab Allah Swt yang sangat pedih. Kalian sudah sering mengkhianati nabi-nabi kalian sendiri. Kalian gemar berbuat maksiat dan kemungkaran. Apakah kalian lupa dengan nikmat yang telah Allah Swt anugerahkan?” Daud mengingatkan mereka.
Mendengar nasihat ini Bani Israil terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok orang-orang yang sadar. Kelompok kedua ialah mereka yang menentang. Mereka berpikir Nabi Daud a.s tidak menghendaki mereka hidup sejahtera dan hanya mengfokuskan hidup pada ibadah semata. Kelompok ketiga ialah kelompok yang kebingungan. Mereka memperhatikan kelompok pertama, tetapi juga mencermati kelompok kedua. Akhirnya mereka mengikuti kelompok yang menjanjikan harta dan kekayaan dunia pada mereka.
Tindakan Bani Israil ini membuat Allah Swt murka. Allah Swt kemudian memerintahkan Nabi Daud a.s untuk melarang orang-orang melaut pada hari Sabtu.
Hari-hari berlalu, dikisahkan Amdan merupakan pemuda yang malas beribadah. Amdan sangat gemas melihat ikan-ikan malah bergerombol di tepi pantai pada hari sabtu, hari di mana mereka tidak diperbolehkan menangkap ikan. Amdan kemudian berpikir keras hingga terbesit ide licik di kepalanya.
Ia membuat jaring yang amat besar yang dapat menutupi hampir seluruh bibir pantai. Karena ia dilarang melaut pada hari Sabtu, ia memasang jaring itu pada malam Sabtu lalu mengambil jaring pada hari Ahad pagi.
Pada pagi ahad yang telah ia nanti, Amdan memanggil semua nelayan agar ikut bersamanya ke laut. Luar biasa! Mereka mendapatkan hasil yang amat melimpah. Nelayan yang lain sampai terheran-heran dengan hasil tangkapan yang didapatkan. Nelayan lain akhirnya mengikuti apa yang telah dilakukan Amdan. Namun, wilayah pemasangan jaring di tepi pantai sebagian besar sudah dikuasai oleh Amdan. Mereka sadar bahwa Amdan telah berlaku curang dengan memonopoli wilayah penangkapan ikan. Nelayan-nelayan itu marah dan emosional. Kekacauan dan pertengkaran terjadi di mana-mana. Mereka mengikuti hawa nafsunya untuk berebut harta benda.
Hingga pada suatu malam yang sangat mencekam, langit nampak begitu menakutkan dan laut seakan mengamuk. Tidak ada seorang pun yang berani keluar rumah. Setelah pagi menjelang, angin bertiup lembut dan laut tampak tenang. Orang-orang keluar untuk mencari nafkah, tetapi ada yang aneh di perkampungan orang-orang yang ingkar itu jalan- jalan tampak sepi dan semua rumah tertutup rapat. Mereka yang ingkar itu berubah wujud menjadi kera yang hina. Penderitaan ini mereka alami selama tiga hari, tanpa makan dan tanpa minum. Inilah balasan bagi mereka yang durhaka dan sombong.
Sumber: www.islamnyamuslim.com
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
9